Makanan yang satu ini sudah begitu melekat dengan image Kota Lamongan. Tapi kini, makanan ini sudah gampang ditemui di seluruh nusantara.
Rasanya yang pas dilidah, membuat orang ingin terus menikmati kelezatannya. Belum lagi aroma kuah yang terbuat dari komposisi rempah-rempah, sungguh mengundang selera.
Tahu campur adalah makanan yang tak terpisahkan dengan petis udang, sebagai bumbunya. Petis udang dioleskan di piring, lalu diberi kuah sedikit untuk mengencerkan.
Kemudian di atasnya diberi irisan tahu tipis-tipis, mi kuning, kecambah, irisan perkedel singkong, dan tak lupa untuk memperindah bentuk diberi taburan selada. Semua dicampur menjadi satu.
Untuk lauk pada tahu campur diberi potongan daging lamur, atau urat kaki sapi. Daging ini sebelumnya sudah direndam lama di dalam kuah. Inilah yang terkadang bikin kuah terasa sedap, agak berminyak, dan kuat aromanya.
Sajian itu belum lengkap, jika tanpa kerupuk udang dan sambal pedas yang menggoda. Semakin membuat orang yang menikmatinya semakin ketagihan dalam setiap sendokannya. Apalagi makanan ini, paling pas dinikmati pada sore hari selagi bersantai.
Makanan Khas
Datang ke Kota Lamongan tak perlu bingung. Di kota ini banyak sekali pilihan suguhan menu kuliner yang tersedia. Kita tinggal pilih sesuai selera, ada nasi boranan, dawet siwalan, jenang jumbreg, soto, dan satu lagi yang tak kalah populer adalah tahu campur.
Kalau di Lamongan tahu campur yang cukup terkenal, di depot tahu campur Mbak Yati. Depot ini lokasinya ada di rest area Stadion Sura Jaya.
Ditanya apa kekhasan dari tahu campur Lamongan. Mbak Yati, menjelaskan keistimewaan ada pada kuahnya. ”Kuahnya keruh karena banyak bumbu. Inilah yang bikin kuahnya terasa sedap,” katanya sambil tersenyum.
Rasa gurih dengan unik petis udang, hmmm makin mantap kala kita menikmati makanan yang satu ini. Meski keberadaan tahu campur sudah lazim dan ada puluhan tahun, menu kuliner satu ini tetap jadi menu favorit.
”Orang luar kota kalau datang ke sini pasti yang dibeli adalah tahu campur,” urai Mbak Yati lagi.
Terkadang bagi sebagian penikmat tahu campur Lamongan, meski di beberapa kota besar di luar Kota Lamongan banyak ditemui penjual makanan ini. Namun, rasanya beda bila menikmatinya di kota asalnya. Seperti yang diutarakan Sinta Arini, pengagum tahu campur asal Surabaya. ”Pernah saya makan tahu campur di Lamongan, kenikmatannya terasa beda bila kita makan di sana. Terlebih dengan suasana kotanya yang nyaman,” ujarnya.
Berkembang
Menelusuri keberadaan tahu campur di Surabaya ternyata mudah sekali. Penjual tahu campur keliling juga mudah ditemui, waktu berjualannya biasanya sore hingga malam hari.
Ciri khas penjual ini, bisa diketahui dari carannya memanggil pembeli. Yaitu, pur….campur…, suaranya terdengar begitu nyaring seolah mengajak pembeli untuk mencobanya.
Namun, jika ingin mencari penjual tahu campur yang menetap, Anda bisa datang mencicipi ke tahu campur Cak Mat Andika yang berlokasi di Jalan Kalasan, Surabaya, misalnya. Tahu campur yang satu ini memang sudah dikenal sejak tahun 1978. Saat ini, sudah generasi kedua yang dijalankan oleh anaknya yaitu cak Mursidi.
Untuk menikmati satu porsi tahu campur ini, tak perlu merogoh kocek dalam-dalam. Anda hanya perlu membayar Rp. 8 ribu saja untuk satu porsi lengkapnya.
Dulu, untuk memperoleh tahu campur diperoleh dari penjual keliling di kampung-kampung. Saat ini tahu campur mulai merambah outlet-outlet yang ada di mall, dan juga banyak terdapat di beberapa restauran. Bahkan sampai ke tingkat catering menyediakan menu satu ini.
Untuk Anda yang ingin menikmati tahu campur datang saja ketempat-tempat itu saat sore hari menjelang. Tidak diragukan lagi, cita rasa yang ditawarkan dari tahu campur tiada duanya.
naskah : shiska p | foto : dhimas p
Cari Tahu Campur?
Depot tahu campur Mbak Yati
di rest area Stadion Sura Jaya Lamongan.
Depot Kita
di Jalan Raya Babat Lamongan.
Depot Makmur Jaya
di Jalan Jaksa Agung Suprapto Lamongan.
Depot tahu campur Cak Mat Andika
di Jalan Kalasan, Surabaya.
Depot Tahu campur Pak Hadi
di G-Walk Citraland (Food Market).