Close Menu
eastjavatraveler.comeastjavatraveler.com
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    eastjavatraveler.comeastjavatraveler.com
    Indonesia Keren!
    • Beranda
    • Travel
    • Cinderamata
    • Kuliner
    • Hotel dan Resto
    • Seni Budaya
    • Gaya Hidup
    • Profil
    • News
    eastjavatraveler.comeastjavatraveler.com
    Home»Bisnis»Ketika Bisnis Cicak Merayap ke Negeri Cina
    Bisnis

    Ketika Bisnis Cicak Merayap ke Negeri Cina

    Abdul RahmanBy Abdul Rahman9 January 2018Updated:29 January 2018
    Facebook Twitter LinkedIn Email WhatsApp

    Cicak tak selamanya menjadi binatang melata yang menjijikkan. Jika dimanfaatkan, cicak justru bisa mengobati berbagai penyakit. Pasar China dan Taiwan terbuka lebar.

    Di Desa Jombok, Kecamatan Ngoro, Jombang, Jawa Timur, ada seorang pengepul cicak yang cukup terkenal, namanya Suparman. Ribuan cicak dari para pemburu cicak ditampung dan diolah di rumahnya. Selain diekspor ke luar negeri, seperti China dan Taiwan, Cicak yang telah diolah mirip keripik juga dijadikan jujugan orang yang ingin mengobati penyakit tertentu.

    Orang yang mencari cicak yang telah diolah itu ternyata datang dari berbagai daerah. Cicak seberat satu kilogram misalnya, bisa dihargai  Rp 150.000-Rp 200.000.    “Pernah ada orang datang dari Jakarta, ia menderita kanker payudara, bahkan sudah stadium yang sangat berat. Setelah datang langsung, selanjutnya ia minta dikirimi lewat paket biar menghemat biaya daripada datang langsung,” ujar Suparman.

    Juga pernah ada seorang laki-laki asal sekitar Jombang yang menderita stroke, tapi mengalami kemajuan setelah mengonsumsi cicak. Sebagai obat, daging cicak menurut Suparman sudah bisa langsung dimakan tanpa persyaratan macam-macam. Memang bagi yang merasa jijik, daging cicak ini bisa digoreng lagi mengunakan minyak agar lebih kering. Namun, jika digoreng ada kekhawatiran bisa menghilangkan khasiat yang terkandung di dalamnya.

    Suparman mengaku tak begitu faham zat-zat apa saja yang terkandung dalam tubuh cicak. Mereka melakukan usaha itu setelah mendapatkan tawaran dari seorang pengusaha dari Jakarta yang memintanya untuk mengumpulkan hewan yang sering menjadi nyanyian anak kecil tersebut.

    Kata orang Jakarta itu, cicak yang akan dibeli untuk bahan baku obat alergi,gatal atau penyakit lain. Syaratnya, pengusaha itu hanya mau membeli cicak dalam kondisi kering. Setelah dicoba, menurut Suparman, ternyata benar bisnis ini tergolong gampang dan membawa keuntungan yang lumayan.

    Suparman mengaku membeli cicak-cicak itu dari para pemburu seharga Rp. 25 ribu/kg. Setelah diolah dalam oven untuk pengeringan, Suparman bisa menjualnya dengan harga Rp.150 ribu. Oleh juragannya yang di Jakarta, cicak-cicak yang sudah mengering ini lalu diekspor ke China dan Taiwan dengan harga yang tentu saja cukup mahal. Selain ke China dan Taiwan, pernah juga ada tawaran orang Amerika untuk mengumpulkan cicak, namun orang yang dari Amerika ini minta dibuang dulu kotorannya. Inilah yang katanya  susah, yang akhirnya ditolak tawaran itu.

    Dari hasil mengumpulkan hewan yang biasa menempel di dinding itu, Suparman mengaku bisa menghidupi keluarga. Tak hanya Suparman, para tetangga juga sedikit kebagian rejeki, yakni sebagai pemburu cicak atau ikut menata untuk pengeringannya.

    Cicak yang berasal dari penjual biasanya dibeli dalam kondisi mati. Selanjutnya cicak tersebut ditata di loyang dan dimasukkan dalam oven selama 24 jam, sampai cicak ini benar-benar kering dan tak berbau lagi. Proses yang paling rumit dilakukan adalah saat menata cicak dalam loyang. Proses ini benar-benar membutuhkan ketelatenan. Karena, kesalahan penataan akan membuat cicak tersebut justru tak laku.

    Meski tidak mempunyai saingan, bukan berarti usaha Suparman  ini tidak mengalami pasang-surut. Menurutnya, para pemburu cicak mengaku paling kesulitan jika menghadapi musim penghujan seperti sekarang ini. Selain keadaan becek yang membuat para pemburu cicak malas keluar rumah, konon di musim hujan cicak juga jarang keluar dari sarangnya.

    ms media content network

    cicak ekspor jombang jombok menjijikkan ngoro obat obat tradisional pasar cina pengepul cicak penyakit taiwan
    Share. Facebook Twitter LinkedIn Email WhatsApp

    Info Lainnya

    DAMRI Luncurkan Layanan KSPN Stasiun Madiun – Pantai Klayar, Akses Mudah dan Nyaman ke Destinasi Wisata

    8 June 2024

    Batik Air Buka Layanan Terbang Langsung dari Jakarta ke Banyuwangi

    24 October 2023

    OYO Hadirkan 50 Vacation Homes Pertama di Asia Tenggara, Dimulai dari Bali

    22 October 2023

    1 Comment

    1. Wiwit on 1 June 2020 09:18

      Minta alamat ean nomer telpon yang bisa dihubungi pengepul cicak

    Leave A Reply

    This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

    INFO TERBARU

    Surabaya Tampilkan Pesona Laser Air Mancur di Malam Keakraban Munas VII APEKSI

    9 May 2025

    Inovasi Kedai Kopi Digital UB Angkat Daya Saing Desa Wisata Kopi Banyuwangi

    3 May 2025

    Hari Kartini, Aston Madiun dan KKI Gelar Nguri-Uri Budhoyo Usung Pesona Pengantin Adat Yogyakarta

    29 April 2025

    ARTOTEL TS Suites Surabaya Jadi Pilihan Favorit Staycation Saat Lebaran 2025

    7 April 2025

    72.500 Wisatawan Kunjungi KBS Saat Libur Lebaran, Target 100 Ribu Pengunjung

    6 April 2025

    Mojotirto Festival 2025, Momentum Refleksi dan Pelestarian Air di Mojokerto

    23 March 2025

    ARTOTEL TS Suites Surabaya Gelar Earth Hour 2025, Matikan Lampu Satu Jam untuk Bumi

    22 March 2025

    Sambut Ramadan, Pemkot Surabaya Hiasi Kota dengan Ornamen Bernuansa Timur Tengah

    3 March 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
    • Tentang Kami
    • Iklan
    • Komunitas
    • Video
    • Surabaya
    • Indonesia
    • Kontak
    • Arsip
    © 2025 eastjavatraveler.com | stunning east java

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.