Close Menu
eastjavatraveler.comeastjavatraveler.com
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    eastjavatraveler.comeastjavatraveler.com
    Indonesia Keren!
    • Beranda
    • Travel
    • Cinderamata
    • Kuliner
    • Hotel dan Resto
    • Seni Budaya
    • Gaya Hidup
    • Profil
    • News
    eastjavatraveler.comeastjavatraveler.com
    Home»Traveling»Ya Berwisata, Ya Belanja Buku
    Traveling

    Ya Berwisata, Ya Belanja Buku

    Abdul RahmanBy Abdul Rahman12 August 2009Updated:12 August 2009
    Facebook Twitter LinkedIn Email WhatsApp

    Di tengah kritik pedas tentang budaya baca masyarakat kita yang diangap lemah, toko buku di Surabaya tetap melaju. Peminatnya pun sudah melebihi batas geografis Kota Surabaya.

    Matahari bergerak ke arah barat. Cahayanya yang tak lagi menyengat, menerobos pintu dan jendela bangunan Toko Buku Togamas Petra. Caroline membungkuk, lalu jari-jari lentiknya mengambil sebuah novel di meja best seller. Sesaat kemudian, mahasiswi sebuah peruruan tinggi swasta di bilangan Siwalankerto, Surabaya itu mencermati harga yang tertera di halaman belakang. Sejurus saja, senyumnya langsung merekah.

    Dengan ringan, ia melangkah ke meja kasir dan menyodorkan kartu kredit. Petugas melayani dengan ramah. Senyum Caroline kian merekah. Kali ini, ia membiarkan sebaris gigi putihnya nampak. Semabri menunggu proses pembayaran, ia melirik ke arah lain.

    Melihat seorang wanita muda sibuk memilih buku di koleksi bacaan anak. Sementara putri semata wayangnya, asyik membolak-balik majalah dan komik. Sesekali ada dialog kecil. Hangat. Sehangat sore hari yang tersisa.

    Gambaran kecil ini sering terjadi di Toko Buku Togamas Petra, Jl Pucang Anom, Surabaya. Meski tak seramai yang di Togamas Jl Diponegoro, toko buku satu ini diam-diam kerap jadi jujukan mereka yang doyan belanja buku.

    “Saya suka beli buku di sini. Karena suasananya asyik. Bisa dipakai mengisi waktu luang, rekreasi,” kata Caroline. Dara asal Lumajang, Jawa Timur ini bahkan mengaku, pernah, saat liburan panjang tiba, ia sempatkan diri datang ke Surabaya.

    “Kalau orang Surabaya berwisata alam ke Lumajang, saya wisata belanja buku ke Surabaya,” katanya, disusul tawa lepas yang renyah.

    “Kadang ke Kota Malang, tapi lebih sering ke Surabaya. Kalau nggak ke Togamas Petra, ya Diponegoro, atau ke Gramedia Tunjungan Plasa. Sekalian belanja yang lain,” celotehnya.

    Gaya Hidup
    Data Organisasi Pengembangan Kerja Sama Ekonomi (OECD) menyebut, budaya baca masyarakat Indonesia tergolong rendah jika dibanding negara-negara lain. Disebutkan, budaya baca masyarakat kita terendah di antara 52 negara lainnya di kawasan Asia Timur.

    Kondisi ini diperparah dengan kenyataan lain, 34,5 persen masyarakat Indonesia masih buta huruf.

    “Untuk itu, Togamas perlu menggunakan pendekatan khusus. Yaitu memasarkan buku dengan spirit buku murah untuk semua,” kata Johan Budhie Sava, Direktur Utama Togamas. Dengan begitu, lanjutnya, harga buku bisa terjangkau.

    “Karena upaya mencerdaskan masyarakat itu tanggung jawab kita semua,” katanya.

    Selain itu, Johan juga terus membuat inovasi-inovasi baru di jaringan toko bukunya. Misal, dengan memberi diskon seumur hidup hingga 30%, memberi fasilitas tambahan di toko buku Togamas, mulai dari cafe, hingga koneksi free internet.

    “Sebenarnya diskon ini bukan strategi bisnis. Ini sangat filosofis. Kami berpikir, bahwa dalam kondisi sekarang, buku harus terjangkau. Buku adalah modal, agar masyarakat bebas dari belenggu ketidaktahuan,” ujar Johan lagi.

    Pendekatan ini, lanjutnya, diharapkan bisa membangun persepsi baru di kalangan masyarakat. Bahwa toko buku bukan sesuatu hal yang kaku. Membeli buku, bukan jadi hal yang ‘tidak trendy’, tapi sebaliknya. Dan perlahan tapi pasti, image toko buku sebagai sarang kutu buku pun berubah. Toko buku, tumbuh jadi public area baru yang mengasyikkan, dan terbuka untuk siapa saja.

    “Kalau toko buku bertahan dalam bentuk yang kaku, anak-anak muda sekarang akan melihat ini bahwa toko buku itu bukan dunia mereka. Akibatnya, mereka enggan ke toko buku. Dan kalau sudah enggan, bukan hanya toko buku yang rugi. Tapi negara,” tegas Johan.

    Upaya membangun konsep baru di toko buku, ternyata juga bisa ditemui di jaringan toko buku Gramedia. Salah satunya, toko buku anyar di Gramedia Expo, Jl Basuki Rahmad. Di sini, pengunjung diajak untuk menikmati pengalaman berbelanja yang lebih elegan dan menyenangkan.

    Roy, 45 tahun, warga Kediri, Jawa Timur, mengaku beberapa kali datang ke toko buku ini. Awalnya, bapak dua anak yang kini berstatus sebagai pegawai negeri ini iseng mampir, gara-gara jadi panitia sebuah eksebisi tingkat propinsi.

    “Lama-lama suka. Karena suasananya yang bersih, tertata dengan bagus dan mudah. Habis belanja buku, kita bisa mampir di Library Cafe, minum kopi, sambil ngemil. Cafenya bagus,” papar Roy.

    Walau diakui, harga yang ia dapat di sini relatif lebih mahal ketimbang, misalnya, di Togamas. “Tapi ya nggak apa-apa lah. Jadi pas pingin belanja buku banyak, kami ke Togamas. Tapi kalau sedikit ya ke Gramedia,” aku Roy.

    Pada EastJava Traveler, ia menambahkan, kebiasaan ini akan terus ia kembangkan di keluarga. “Sehingga konsep jalan-jalan atau rekreasi keluarga, bisa berbelok dari kesan hura-hura ke arah yang lebih mendidik,” katanya.

    naskah : hendro d.laksono | foto: wt atmojo


    Share. Facebook Twitter LinkedIn Email WhatsApp

    Info Lainnya

    Liburan Imlek 2025, Pemkot Surabaya Siapkan Beragam Kegiatan Menarik di Kebun Raya Mangrove

    26 January 2025

    Stasiun Banyuwangi Kota Tampil dengan Sentuhan Arsitektur Osing

    7 January 2025

    Mahasiswa UNAIR Juara Pertama di Kompetisi BIP BCA, Angkat Potensi Kampung Lontong Surabaya

    22 November 2024
    Leave A Reply

    This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

    INFO TERBARU

    Surabaya Tampilkan Pesona Laser Air Mancur di Malam Keakraban Munas VII APEKSI

    9 May 2025

    Inovasi Kedai Kopi Digital UB Angkat Daya Saing Desa Wisata Kopi Banyuwangi

    3 May 2025

    Hari Kartini, Aston Madiun dan KKI Gelar Nguri-Uri Budhoyo Usung Pesona Pengantin Adat Yogyakarta

    29 April 2025

    ARTOTEL TS Suites Surabaya Jadi Pilihan Favorit Staycation Saat Lebaran 2025

    7 April 2025

    72.500 Wisatawan Kunjungi KBS Saat Libur Lebaran, Target 100 Ribu Pengunjung

    6 April 2025

    Mojotirto Festival 2025, Momentum Refleksi dan Pelestarian Air di Mojokerto

    23 March 2025

    ARTOTEL TS Suites Surabaya Gelar Earth Hour 2025, Matikan Lampu Satu Jam untuk Bumi

    22 March 2025

    Sambut Ramadan, Pemkot Surabaya Hiasi Kota dengan Ornamen Bernuansa Timur Tengah

    3 March 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
    • Tentang Kami
    • Iklan
    • Komunitas
    • Video
    • Surabaya
    • Indonesia
    • Kontak
    • Arsip
    © 2025 eastjavatraveler.com | stunning east java

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.