Desain ruangan yang unik, menyajikan gaya klasik Surabaya di masa lalu. Ditambah sajian makanan dan minuman yang ada, Warung Cangkruk Delta Garden makin mengajak kita hinggap dalam nostalgia yang tak terlupa.
Resto yang terdapat di dalam hotel berbintang Garden Palace Jalan Pemuda 21 Surabaya ini, menyuguhkan hidangan jajanan khas Surabaya dengan harga yang sangat terjangkau.
Mulai dari es dawet Blauran, kopi tubruk, wedang jahe, sari kedelai, es cao, es teh, hingga aneka jajanan pasar seperti lemper ayam, rengginang, kue kering, tape goreng, tahu isi, ote-ote Peneleh dan masih banyak jajanan tradisonal lainnya. Semua tersedia di sana.
Untuk menarik minat para pengunjung, resto yang buka mulai pukul 13.00 hingga 23.00 ini tak hanya menawarkan jajanan dan minuman tradisional saja. Tetapi pihak pengelola juga tak jarang melakukan beberapa terobosan dengan program-program barunya.
Seperti halnya pada Mei, resto ini telah mengeluarkan program menu baru, yakni nasi rawon goreng. Lainnya pada Juni tahun ini pula, chef resto Warung Cangkruk juga mempromosikan menu nasi soto.
Program spesial lain di resto ini pada setiap Rabu digelar diskusi yang disiarkan langsung oleh Delta FM. Diskusi dengan kemasan ringan itu mengulas beberapa topik terhangat yang sedang berkembang di Kota Surabaya.
Nostalgia Tempo Doeloe
Kendati bertempat di hotel berbintang, suasana desain dekorasi dan perabot resto Warung Cangkruk nampak dibuat khas Surabaya tempo doeloe.
Dengan terdapat atap berupa genteng berwarna coklat tua. Ditambah dengan adanya gazebo yang terbuat dari besek bambu dengan 4 pilar kokoh dari ukiran kayu jati. Seluruhnya bisa menampung sekitar 30 orang. Penempatan yang disusun berjejer rapi dan lenggang membuat ruangan nampak luas dan nyaman.
Penempatan interior perabot-perabot tua di dalamnya pun menambah kesan keklasikannya. Beberapa kursi pendek dan panjang yang terbuat dari kayu jati, ditempatkan bersama dengan meja kayu persegi panjang berwarna hitam kecoklatan.
Sedangkan di sisi lain nampak ada beberapa perabot lawas, seperti radio kuno yang ditempatkan di pojok gazebo ditemani lampu petromax tua. Dan di sisi kanannya terdapat pula sepeda onthel kuno, kendi tua yang terbuat dari tanah liat merah, bakiak, serta topi caping petani desa, siap menemani pengunjung sambil menikmati makanan dan minuman yang telah dipesan.
Nuansa tempo doeloe lainnya juga terlihat dari foto-foto yang dipajang apik pada dinding. Seperti foto Siola pada tahun 1940-an, foto Kembang Jepun tahun 1927-an, hingga potret Jalan Pemuda pada tahun 1914-an dalam balutan foto hitam putih dapat dinikmati di sini.
Nuansa klasik lainnya juga terlihat dari para waitress wanita di sana, yang mengenakan busana berbalut kebaya jawa jaman dulu, dengan selendang menyelempang di pundaknya, dengan bawahan kain batik berwarna coklat tua.
Mengenai konsep klasik yang diusung oleh resto Warung Cangkruk Delta Garden ini, Hari Purnomo, Koordinator Outlet dan Manager Warung Cangkruk Delta Garden menjelaskan, pihaknya sepakat dengan konsep seperti ini demi memberi kenyamanan dan keakraban khas Suroboyoan. “Kebanyakan warga Kota Surabaya merasa rindu dengan nuansa tempo dulunya,” katanya pada EastJava Traveler.
naskah : andrian saputri | foto: wt atmojo