Melintasi Sanggar Agung (Kenjeran Park) lamat-lamat terdengar alunan lagu tanduk majeng, Rek ayo rek, tabur duit pada Festival Malam Bulan Purnama kemarin malam (21/09). Suasana lain yang nampak adalah langit di sekitar kenpark (Sanggar Agung) terlihat berbeda dengan hadirnya puluhan lentera pengharapan (Khou Ming Den) yang diterbangkan oleh beberapa orang sesuai harapannya. Warna warni itulah yang mendominasi Festival Malam Bulan Purnama yang akan berlangsung pada 21 hingga 22 September 2010. Festival menyambut malam bulan purnama kali ini berlokasi di Pagoda replika Temple of Heaven (Sky Hall, Kenjeran Park Surabaya).
Rangkaian acara perpaduan olah vocal dan sendra tari tersebut menghadirkan kolaborasi antar lima etnis seperti Jawa(solo), Minahasa, Tionghoa, Madura serta Bali. Event yang di hadiri pemilik Kenpark Soetiadji Yudho, Komunitas Surabaya peduli dan beberapa pejabat Pemerintah Kota Surabaya serta sekitar 2000 orang ini dipandu oleh Indah Kurnia Wakabid Infokom DPD PDI-PR-RI.
Di festival malam nanti (22/09) akan ada pertunjukkan tari Calonarang dari Bali serta tari Khang Ching Whe. Tak hanya itu penyanyi Didi Kempot juga di pastikan hadir dalam event kolaborasi seni budaya ini. “nanti pada tanggal 23 September kami juga akan menyuguhkan pagelaran wayang kulit,” ujar Soetiadji Yudho Koordinator pelaksana Festival Malam Bulan Purnama.
Koordinator pelaksana Festival Malam Purnama tersebut menambahkan, “ kali ini kami tidak mengemas secara formal, saya ingin berbaur dengan hadirnya semua elemen masyarakat sekitar,” tegas Yudho sapaan akrab pemilik kenpark itu kepada East Java Traveler.com.
Ia juga berharap akan terjalin sebuah solidaritas yang tinggi dan itulah prioritas acara ini terselenggara,” tegasnya.
Sementara itu Eng kian salah satu panitia penjaga tenan di depan Sanggar Agung mengatakan, “ada sekitar 20 tenan yang menyediakan sekitar 10ribu lentera pengarapan di malam purnama kali ini,” kata pria yang sedang menyalakan lilin yang ada di lentera berwarna kuning malam itu.
Lentera permohonan (Khou Ming Den) konon mampu mengabulkan permintaan seseorang.”tidak ada makna di antara warna lentera itu, untuk dapat lentera ini pengunjung cukup menukarkan 3 kupon senilai Rp. 10 ribu di setiap tenan sepanjang jalan menuju Pagoda taman langit,” ulas Pria berkacamata itu.
naskah dan foto : dhimas prasaja