Optimalisasi Waduk Selorejo sebagai sebuah aset wisata terus menggelora. Di luar fungsinya sebagai pendukung program utama Perum Jasa Tirta 1, mengelola sumber daya air, waduk yang berlokasi di kawasan Ngantang, Malang, Jawa Timur ini makin diminati pengunjung yang datang dari dalam dan luar Jawa Timur.
Lokasinya yang tak jauh dari Kota Surabaya dan Malang, membuat waduk ini kerap jadi pilihan lokasi wisata keluarga dan para remaja. “Mumpung liburan, kami datang ke sini,” aku Sudiarjo, 49 tahun, warga Surabaya.
Dikatakan, kebetulan anaknya sedang cuti kerja, sehingga bisa jalan-jalan ke luar kota. “Kapan lagi bisa rekreasi sekeluarga. Di lokasi yang tidak terlalu jauh dari Surabaya. Hawanya segar, bagus, akomodasi lengkap,” tukas pria yang aktif sebagai pegawai negeri sipil ini sambil tertawa.
Melihat Flushing
Memperkuat potensi wisata yang mendapat respons cukup baik, Waduk Selorejo kemudian berbenah dengan melengkapi berbagai sarana pendukung. Seperti kolam renang, mini water boom, restoran, banana boat, outbond, kebun binatang mini, hingga mainan anak. Dan di luar itu, keberadaan waduk sebagai sebuah etalase wisata juga menyuguhkan pesona tersendiri.
Maklum, posisi Bendungan Selorejo sendiri cukup strategis. Dikelilingi empat gunung, masing-masing Gunung Arjuno, Kelud, Anjasmoro dan Gunung Kawi.
Di luar itu, saat di waduk ini, kita bisa melihat proses penggelontoran atau flushing, dan pengerukan (dregding) untuk menangani penurunan tampungan air. Proses ini terus dilakukan selaras dengan fungsi Jasa Tirta sendiri.
Sebuah sumber menyebut, waduk atau bendungan Selorejo dibangun pada 1970. Sejak berdiri hingga kini, waduk sudah mengalami proses renovasi beberapa kali. Selain alasan usia, renovasi dilakukan karena bencana alam yang pernah terjadi dan sedimentasi yang tinggi.
naskah dan foto : hendro d. laksono