Ludruk pelajar SMAK St Louis Surabaya bakal menggelar pertunjukan dengan judul cerita Sampek Engtay versi karangan baru. Sementara murid-murid SDN Sidoklumpuk Sidoarjo membawakan tarian Satria Jenggala, padahal mereka bukan penari, melainkan peserta seni beladiri Taekwondo. Dua sajian ini bakal meramaikan Gelar Seni Padang Rembulan di Pasar Induk Puspa Agro, Jemundo, Sidoarjo, Jumat, 18 Maret 2011.
Acara rutin yang diselenggarakan Dinas Pendidikan Provinsi Jatim ini dimulai pukul 15.00 dengan sajian musikalisasi puisi oleh kelompok Alam Ruang Sastra (ARS) Sidoarjo, parade band pelajar SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo dan SMPN 1 Sidoarjo. Menurut rencana, akan dibuka oleh Sekdaprov Jatim, DR. H. Rasiyo, M.Si.
Baru terbentuk setahun lalu, ludruk SMAK St Louis Surabaya ini tercatat meraih salah satu lima penyaji terbaik Festival Ludruk Remaja Jawa Timur. Siswa sekolah yang dikenal mayoritas keturunan etnis Tionghoa ini memainkan lakon klasik China ini setelah digarap ulang oleh Kukuh Setyo Budi, seniman karawitan yang menjadi guru di situ. Kisahnya memang bukan Sampek dan Engtay, melainkan Santo dan Siany, sepasang kekasih berbeda etnis, beda status ekonomi dan sosial. Pertunjukan bakal seru dengan adanya bintang tamu Agus Kuprit dan Tawar dari Ludruk RRI Surabaya.
Sajian menarik lainnya adalah Tari Satria Jenggala, garapan koreografer Sidoarjo, Sri Mulyani. Pimpinan sanggar tari Sri Production ini sengaja menggarap tarian dengan 50 pelakunya adalah siswa SD yang sebetulnya mengikuti kegiatan ekstra Taekwondo di sekolahnya. Taekwondo merupakan seni bela diri dari Korea yang cukup dikenal di Indonesia, bahkan di dunia. Dalam pandangan Sri, gerakan-gerakannya sedemikian energik, bersemangat, gagah dan patriotik sekaligus artistik. Hal ini sesuai dengan gambarannya mengenai sosok prajurit kerajaan Jenggala, yang dulu berpusat di Sidoarjo.
Iringan musiknya berupa terbang jidor dan alat musik dhuk-dhuk, membawakan lagu-lagu dolanan yang digarap khusus oleh Subiyantoro, pemusik tradisi yang kebetulan suami Sri. Tarian Satria Jenggala ini baru kali pertama ini tampil, dan sengaja diciptakan untuk gelar seni Padang Rembulan di Sidoarjo ini.
naskah dan foto : ist/rilis