Sebagai wujud dari kepedulian terhadap wanita, Surabaya Plaza Hotel (SPH) bekerjasama dengan Komisi Pemberdayaan dan Studi Wanita Universitas Airlangga (KPSW Unair) tahun ini menyelanggarakan Kartini Award.
Ajang tahunan tersebut merupakan event tahunan yang di gelar pihak SPH sejak tahun 1995 untuk memberikan penghargaan pada kaum perempuan yang berprofesi meneruskan semangat dan cita cita R.A. Kartini.
Kartini Award berlangsung di Café Taman Surabaya Plaza Hotel pada tanggal 19 April 2010. Acara tersebut menghadirkan penampilan dari murid Metta Nasional Plus School yang menampilkan drama dan paduan suara. Serta juga di hadiri Walikota Surabaya Bambang D.H. Untuk tema Kartini Award kali ini ialah memilih tema Hukum.
Hal ini dikarenakan selama ini banyak yang menganggap kerasnya dunia hukum hanya bisa ditaklukkan laki laki. “Kami ingin menunjukkan bahwa kaum wanita banyak yang eksis dan memiliki kemampuan di bidang hukum, “ ujar Mervina Fatima Zehra, Business Communication Executive Surabaya Plaza Hotel.
Mervina menambahkan harapannya dengan adanya Kartini Award ini dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menghargai karya dan eksistensi perempuan. “Dan, Kartini Award ini merupakan salah satu wujud apresiasi dan bentuk wujud dari kepedulian Surabaya Plaza Hotel terhadap perempuan di masa sekarang ini,” lanjutnya.
Kartini Award sengaja dianugerahkan kepada perempuan yang memiliki beberapa kriteria seperti wanita berprofesi unik, utamanya di bidang hokum , dan memiliki dedikasi tinggi dalam pekerjaannya antara usia 18 hingga 60 tahun, serta mendapatkan dukungan moril dari keluarga dan mampu memberikan manfaat bagi lingkungannya dan tentunya memiliki visi dan misi yang terarah tentunya tak lupa memerhatikan sisi keperempuanannya.
Sementara itu Sri Indah Nurhidayati selaku juri mengatakan penerima kartini award ini adalah orang yang mampu menunjukan jati dirinya dalam memberikan sumbangsih terhadap lingkungan sekitar tentunya juga yang sejalan dengan cita cita R.A. Kartini.
Anugerah Kartini Award 2010 juara satu ini berhak di raih oleh Esthi Susanti Hudiono yang berprofesi sebagai inisiator dan penggagas peraturan daerah Propinsi Jawa Timur No. 5 Tahun 2004 tentang penanggulangan HIV/AIDS. Di susul kemudian oleh runner up Wuri Handayani yang merupakan inisiator adanya Peraturan Daerah tentang eksesibilitas fasilitas public bagi penyandang cacat.
Kemudian di susul oleh runner up kedua Nur Lailiyah yang berprofesi sebagai koordinator pendampingan korban dari Samitra Abhaya Kelompok Perempuan Pro Demokrasi (SA KPPD), ia memperoleh penghargaan dikarenakan dedikasinya yang tinggi dalam kasus yang erat dengan anak dan khususnya perempuan. (naskah/foto : dhimas prasaja)