Meski sudah memasuki musim hujan, hari itu Pasar Ikan Hias Gunungsari (PIHG) Surabaya justru terasa gerah. Mendung yang mulai menggelantung sama sekali tak meredakan semangat para pedagang untuk berburu untung.
“Mumpung Rabu, langsung ke belakang,” kata petugas parkir. Rupanya ini semacam kode, jika hari itu koleksi ikan di PIHG sedang melimpah.
Selain Rabu? “Sabtu. Biasanya lebih banyak,” kata si juru parkir. Lalu dengan cekatan ia bergerak ke depan, menghampiri kendaraan lain yang akan masuk ke pusat perdagangan ikan hias di Jl Gunungsari 71, Surabaya ini.
PIHG terdiri dari dua lantai. Lantai bawah jelas full ikan dan binantang air lainnya. Mulai dari ikan mas, rainbow, cupang, koki, hingga arwana dan kura-kura. Di sini, dengan mudah kita juga bisa berbelanja aksesoris aquarium. Mulai dari rumput laut kering, batu hias, dan masih banyak lagi.
Soal harga, tentu tergantung pada kemampuan menawar. Karena saat matahari tak lagi tepat di atas kepala, para pedagang mulai lebih mudah diajak berkompromi. “Itung-itung penglaris,” kata salah satu pedagang sambil mengibas-ngibaskan rupiahnya.
Sementara di lantai dua, pengunjung bisa membeli satwa darat seperti kucing dan anjing. Di luar itu, kita juga bisa membeli makanan binatang piaraan, kandang, mainan, dan lain sebagainya.
PIHG Surabaya nyaris tak pernah sepi pengunjung. Sebagai ikon kota, pasar ini kerap jadi jujugan para hobiis ikan bahkan satwa langka. Itu sebabnya, para pemilik kios rata-rata puas berjualan di sini.
Meski demikian, waktu jalan-jalan paling asyik di kisaran jam 09.00 sampai 14.00 WIB. Selebihnya, banyak koleksi satwa yang sudah masuk kios dan ditutup pemiliknya. Tapi tenang, besok pagi, kios kembali terbuka untuk Anda.
naskah dan foto : hendro d. laksono