Sebuah resto dengan nuansa dan desain arsitektur Timur Tengah yang kental memberi warna baru di Surabaya Town Square (Sutos).
Resto ini terletak di lantai dasar, tepatnya di outlet dengan nomor P20. Begitu masuk ke dalam resto ini, kesan negeris 1001 malam langsung terasa. Lihat saja dekorasi ruang di dalam resto, menu makanan, dan pencahayaan sisi dalamnya. Tak berlebihan jika resto ini menggunakan Hareem sebaga nama.
Untuk menu appetizer, Hareem menyiapkan Lebanese Mezza. “Di Arab sana, biasanya dalam satu paket berisi enam macam. Tapi, di sini kita juga jual per menu untuk Lebanese Mezza,” ujar Nur Qalbiyanti, salah satu Owner Restoran Hareem.
Enam menu yang terdapat dalam Lebanese Mezza ini, lanjut Qalby, pangilan akrabnya, terdiri dari Hommous (kacang arab yang di-mashed dan diberi minyak wijen), Mutable (terong panggang plus yoghurt), Baba Ganough (terong pangganag pluspaprika), Waraq Enab (Stuffed daun anggur dengan nasi), Kebbah (gorengan berbentuk bola khas Syria yang diisi daging kambing muda), dan Sambousek (seperti lumpia dengan pilihan isi daging, sayur, atau keju).
“Kita dapat memesan per menu yang ada dari kesatuan Lebanese Mezza, atau langsung memesan Lebanese Mezza Package yang akan menghadirkan keenam menu tadi dalam porsi yang lebih kecil,” paparnya sambil tersentum.
Selain itu, resto yang desain ruangnya banyak menggunakan warna maroon dan emas ini juga menyediakan menu andalan berupa aneka macam grill. Mulai dari daging bakar, kebab, dan Shawarma yang terkenal.
“Kami juga menyediakan makanan ringan seperti salad, yoghurt salad, dan makanan ringan lainnya. Ini sangat berbeda jika dibanding dengan persepsi orang kebanyakan. Mereka kadang berpikir, makanan Timur Tengah pasti yang berat-berat, atau daging-dagingan aja,” ujar Bayu Ramadhoni, Chef Hareem.
Chef yang yang sudah berpengalaman lama di Mekah ini menambahkan, selain itu, Hareem juga mnyiapkan Sisha, rokok khas Timur Tengah yang penyajiannya dengan menggunakan pipa khusus.
“Orang menggunakan Sisha sebagai penenang. Kalau wanita, biasanya untuk diet,” ujar Chef Bayu.
Untuk minuman, Hareem menyediakan beberapa menu minuman khas Lebanon, seperti Tamarindhi (minuman dengan bahan dasar Tamarin atau asem yang disajikan seperti gula asem), dan Airan (minuman mixed dengan bahan dasar yoghurt dan susu UHT).
Demi menjaga rasa, lanjut Bayu, Hareem masih mengimpor beberapa bahan utama sajiannya. Seperti daging sapi, harus mendatangkan langsung dari Timur Tangah. “Kami punya distributor tersendiri untuk sapi. Dan tentu saja, menggunakan sertifikasi halal,” tandas Bayu.
Sebagai restoran baru dan memiliki keunikan dari segi menu, Hareem mengadakan promosi untuk mengenalkan menu-menu makanan yang ada di sana. Tiap harinya akan ada promosi tiap menu yang berbeda-beda. Bahkan, Hareem menyediakan free sample dalam porsi mini untuk pengunjung, dengan tujuan para pengunjung bisa kenal dulu dengan rasa makanan yang akan mereka pesan.
Usaha Keluarga
Resto berkapasitas hingga 80 orang ini merupakan usaha keluarga. Qalby bersama saudara dan iparnya, bersama-sama mendirikan restoran Hareem. “Jadi kami berempat jadi owner. Sehingga konsep dan desainnya pun kami buat sendiri,” ujar Qalby.
Awalnya, resto yang memiliki arti nama ‘istana’ ini didirikan karena kecintaan suami Qalby terhadap kuliner Timur Tengah. “Suami saya dan keluarganya kan dari Arab, dan doyan sekali makan makanan Timur Tengah,” akunya.
Tanggal 16 Agustus nanti, bekerjasama dengan salah satu stasiun televisi lokal Surabaya, akan diadakan acara Arabian live music dan hiburan bernuansa Timur Tengah seperti Belly Dance. Acara ini rencananya akan diadakan secara rutin tiap minggu di Hareem.
HAREEM RESTAURANT
Surabaya Town Square (Sutos) P20
Jalan Adityawarman 55, Surabaya
naskah : eva tarida sitompul | foto : wt.atmojo