Apel berasal dari daerah-daerah beriklim sedang di Eropa, Asia Tengah, dan Asia Barat. Meskipun buah apel tidak tumbuh secara alami di Indonesia, namun buah ini telah dikenal dan dikonsumsi di Indonesia sejak zaman kolonial Belanda, dan saat ini juga dapat ditemukan di Indonesia melalui impor atau budidaya lokal.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), produksi apel di Indonesia pada tahun 2022 mencapai 523.738 ton, meningkat 2,8 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar 509.544 ton.
Jumlah ini menempatkan Indonesia sebagai produsen apel terbesar ke-15 di dunia pada tahun 2022. Produksi apel di Indonesia mengalami fluktuasi cenderung meningkat dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir, dengan mencatatkan produksi tertinggi pada tahun 2022.
Dengan gambaran ini, di 2023, produksi buah apel diprediksi akan meningkat, seiring dengan peningkatan permintaan pasar dan perbaikan kualitas bibit.
Untuk meningkatkan produksi apel, para petani perlu memperhatikan beberapa faktor, seperti kondisi iklim, pemilihan bibit, penyiangan, pemupukan, penyiraman, pencegahan hama dan penyakit, serta panen dan pasca panen.
Kondisi iklim yang ideal untuk budidaya apel adalah suhu sekitar 16-27 derajat Celcius dan kelembaban sekitar 75-85 persen.
Pemilihan bibit yang unggul juga penting untuk mendapatkan hasil yang optimal. Bibit apel yang baik harus memiliki ciri-ciri seperti batang lurus, daun hijau segar, akar kuat, dan bebas dari hama dan penyakit.
Selain itu, penyiangan secara rutin harus dilakukan untuk menghilangkan gulma yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman. Pemupukan juga perlu dilakukan sesuai dengan kebutuhan tanaman dan jenis tanah. Penyiraman harus dilakukan secara teratur dan cukup, terutama pada musim kemarau.
Pencegahan hama dan penyakit dapat dilakukan dengan cara membersihkan kebun dari sisa-sisa tanaman yang busuk, melakukan rotasi tanaman, menggunakan pestisida alami atau kimia sesuai dosis, dan melakukan pemangkasan secara berkala.
Panen dan pasca panen juga harus dilakukan dengan hati-hati agar buah tidak rusak atau lecet. Buah apel yang sudah dipanen harus disimpan di tempat yang sejuk dan kering, serta dikemas dengan baik untuk dipasarkan.
Dengan melakukan langkah-langkah tersebut, diharapkan produksi buah apel di Indonesia dapat terus meningkat pada tahun 2023 dan memberikan manfaat bagi petani maupun konsumen.
Apel Jawa Timur
Provinsi Jawa Timur merupakan provinsi dengan produksi apel terbesar di Indonesia, dengan kontribusi sekitar 99 persen dari total produksi nasional. Hal ini disebabkan oleh kondisi geografis dan iklim yang cocok untuk budidaya apel di daerah pegunungan.
Beberapa daerah sentra produksi apel di Jawa Timur adalah Kabupaten Pasuruan, Kota Batu, dan Kabupaten Malang. Selain itu, daerah-daerah tersebut juga menjadi destinasi wisata petik apel yang menarik banyak pengunjung.
Produksi apel di Indonesia memiliki potensi untuk terus berkembang dan meningkatkan kesejahteraan petani dan pelaku usaha. Untuk itu, diperlukan upaya-upaya untuk meningkatkan produktivitas, kualitas, dan diversifikasi produk olahan apel.
Selain itu, diperlukan juga dukungan dari pemerintah dan pihak terkait dalam hal penyediaan bibit unggul, bantuan modal, fasilitas irigasi, penyuluhan, pemasaran, dan lain-lain.