Gemuru arus globalisasi yang terus menerjang, meskipun terkadang terhalang oleh nilai kebudayaan namun ketahuilah setitik asa peninggalan sang leluhur. Museum Mpu Tantular Sidoarjo adalah Museum Wisata Edukasi Sejarah satu- satunya yang bisa menambah wawasan tentang budaya dan ragam seni nusantara dimasa lampau.
Berbicara tentang sejarah, tentu siapa saja akan berpikir mistis, kuno, jaman dahulu dan peninggalan jaman nenek moyang. Sudah tak asing bagi kita dengan bangunan tua, megah nan elok yang dipenuhi peninggalan – peninggalan bersejarah. Puluhan pengunjung ramai silih berganti menelusuri jejak didalamnya, mulai dari anak – anak sekolah, mahasiswa, pengunjung umum sampai sejarawan pun akan dibuat penasaran dengan cerita – cerita di tiap – tiap benda peninggalan. Bagi pencinta sejarah pasti tak akan pernah jenuh untuk terus menggali informasi.
Pada akhirnya salah satu peninggalan sejarah yaitu Mueum Mpu Tantular. Museum tua pertama dikota pahlawan yang didirikan dengan penuh perjuangan mulai dari tempat yang berpindah – pindah sampai pengumpulan benda koleksi bersejarahnya.
Godfried von faber seorang anak keturunan jerman dan belanda yang sudah menjadi warga Surabaya, beliau yang sangat berjasa atas lahirnya museum tua yang penuh dengan sejarah ditahun 1933, dengan nama pertamanya “Stedelijk Historisch Museum Soerabaia” diambil dari bahasa belanda yang memiliki arti “Museum Sejarah Kota Surabaya”. Kemudian pada 1 november 1974 remi berganti nama menjadi Museum Mpu Tantular. Dengan menjunjung rasa bakti budi luhur nama Mpu Tantular sendiri adalah nama seorang pujangga besar dari kerajaan majapahit, beliau yang mengarang kitab arjuna wijaya dan sutasoma, dimana dalam kitab tersebut berisikan semboyan negara republik Indonesia yaitu “Bhenika Tunggal Ika”.
Asalmuasal lokasi Museum Mpu Tantular berada di JL.Tegalsari rumah janda Han Tjiong King, lalu museum berpindah di JL.Pemuda no.3 surabaya dan diresmikan pada tanggal 25 juni 1937. Dengan melihat beberapa faktor yang membuat sang pemilik berpikir ulang demi memperlancar tujuan melestarikan eksistensi budaya dan seni nusantara juga melihat semakin bertambahnya benda – benda koleksi museum serta kegiatan – kegiatan edukatif yang terus diadakan Museum Mpu Tantular diresmi pada tanggal 14 mei 2004 di JL.Raya Buduran Jembatan Layang Sidoarjo oleh Kepala Dinas Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Timur Bapak Dr.H Rasiyo Msi.
Peninggalan – peninggalan yang tersimpan didalam museum jumlahnya sudah mencapai 15ribu, dari beberapa koleksi museum banyak dari pemberian orang – orang yang masih mencintai dan ingin melestarikan peninggalan sejarah leluhur. Dari koleksi museum terbagi dalam 10 kategori peninggalan menurut jenisnya, peninggalan geologi seperti batu – batuan, biologi (fosil), arkeologi, etnografi (kebudayaan), historika (senjata jaman kolonial), filologi (jaman masuknya islam), numismatik (mata uang kerajaan, mata uang kuno asing, mata uang kuno Indonesia), keramologi, teknologi, dan juga seni rupa. Museum Mpu Tantular juga memiliki koleksi unggulan berupa emas, yaitu hiasan raja erlangga yang memiliki berat 22 krat.
Dalam lingkup museum mpu tantular juga terdapat goa manusia purba yang mana didalamnya menceritakan kehidupan manusia zaman purbakala, dilengkapi pula dengan gunung tuna netra yang ditujukan pada pengunjung memiliki kebutuhan khusus penyandang tuna netra, untuk gunung ini memiliki perbedaan tulisan yang digunakan adalah huruf braile.
Hari dan Jam kunjung yang ditentukan oleh museum buka mulai hari Selasa hingga Kamis Pukul 8 pagi sampai pukul 3 sore, hari Jumat pukul 8 pagi hingga pukul 2 sore serta Sabtu dan Minggu pukul 8 pagi hingga pukul 12.30 siang.
Naskah/foto : aprilia citra / yanwar abi