Close Menu
eastjavatraveler.comeastjavatraveler.com
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    eastjavatraveler.comeastjavatraveler.com
    Indonesia Keren!
    • Beranda
    • Travel
    • Cinderamata
    • Kuliner
    • Hotel dan Resto
    • Seni Budaya
    • Gaya Hidup
    • Profil
    • News
    eastjavatraveler.comeastjavatraveler.com
    Home»Traveling»Menyisir Kehidupan Sang Manusia Pasir
    Traveling

    Menyisir Kehidupan Sang Manusia Pasir

    Abdul RahmanBy Abdul Rahman13 June 2014
    Facebook Twitter LinkedIn Email WhatsApp

    Eksotika pantai-pantai di pesisir selatan Pulau Madura memang tak dapat dipungkiri lagi. Garis pantai yang panjang membentang dengan pasir berwarna putih, kerap kali menjadi sebuah magnet bagi para wisatawan untuk berkunjung. Adalah Pantai Lombang, salah satu pantai di pesisir selatan Kabupaten Sumenep, di ujung paling timur Pulau Madura.

    Berada di desa Leggung Timur, kecamatan Batang-batang, atau sekitar 30 menit dari pusat kota Sumenep, Pantai Lombang banyak menyimpan keunikan, baik dari habitat ekosistemnya, hingga budaya masyarakat lokal yang turut hidup di kawasan setempat. Selain merupakan salah satu pantai di dunia yang ditumbuhi pohon cemara udang di garis pantainya, Pantai Lombang juga dikenal sebagai desa manusia pasir, demikian masyarakat sekitar menyebutnya.

    Manusia pasir merupakan sebutan bagi warga di desa nelayan yang hidup di sepanjang garis pantai ini. Wajar saja mereka disebut demikian, mereka yang hidup di desa tersebut memiliki sebuah budaya lokal yang sangat unik, yakni hidup dengan pasir. Mereka melakukan banyak aktivitasnya di atas kolam pasir di dalam rumah mereka.  Hampir seluruh aktivitas sehari-harinya mereka lakukan diatas pasir, mulai dari tidur, bermain, bersantai, makan, hingga di tutup usianya-pun konon mereka harus melakukannya di atas pasir.

    Pasir bagi mereka berarti ketenangan hati, mereka senantiasa merasa layaknya mendapat perlindungan dari alam dan leluhur mereka. Walaupun banyak diantara mereka yang sudah modern, mereka masih mempertahankan budaya tersebut. Di dalam rumahnya yang sudah tampak modern, mereka masih memiliki kolam pasir di dalamnya, sekalipun mereka juga memiliki sofa atau tempat tidur seperti pada umunya, namun hal tersebut hanya diperuntukan bagi tamu yang datang berkunjung dan tidak terbiasa untuk beraktivitas di atas pasir.

    Tidur dan beraktivitas di pasir bagi mereka merupakan tradisi yang banyak memberikan manfaat, selain mereka merasa nyaman, mereka juga meyakini pasir dapat menghindarkan mereka dari bermacam penyakit. Menurut beberapa orang yang kami temui, konon tidur di pasir juga dipercaya sebagai tameng yang menghindarkan mereka dari berbagai jenis ilmu santet, teluh, dsb.

    Bahkan saking cintanya pada pasir, ketika sedang bepergian jauh dari kampung halaman, mereka akan membawa pasir dari desanya bersama mereka. Baik dalam jumlah besar, maupun hanya segenggam dan diletakan di kantong. Pasir-pasir tersebut diambil langsung dari Pantai Lombang yang di saring hingga benar-benar bersih.

    Rata-rata dari mereka bermata pencaharian sebagai seorang nelayan dan pedagang bonsai cemara udang, namun di era modern seperti ini, banyak anak-anak muda dari desa tersebut yang mengenyam pendidikan di universitas-universitas di kota-kota besar, seperti Surabaya.

    naskah | foto : isa anshori

    Share. Facebook Twitter LinkedIn Email WhatsApp

    Info Lainnya

    Liburan Imlek 2025, Pemkot Surabaya Siapkan Beragam Kegiatan Menarik di Kebun Raya Mangrove

    26 January 2025

    Stasiun Banyuwangi Kota Tampil dengan Sentuhan Arsitektur Osing

    7 January 2025

    Mahasiswa UNAIR Juara Pertama di Kompetisi BIP BCA, Angkat Potensi Kampung Lontong Surabaya

    22 November 2024
    Leave A Reply

    This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

    INFO TERBARU

    Surabaya Tampilkan Pesona Laser Air Mancur di Malam Keakraban Munas VII APEKSI

    9 May 2025

    Inovasi Kedai Kopi Digital UB Angkat Daya Saing Desa Wisata Kopi Banyuwangi

    3 May 2025

    Hari Kartini, Aston Madiun dan KKI Gelar Nguri-Uri Budhoyo Usung Pesona Pengantin Adat Yogyakarta

    29 April 2025

    ARTOTEL TS Suites Surabaya Jadi Pilihan Favorit Staycation Saat Lebaran 2025

    7 April 2025

    72.500 Wisatawan Kunjungi KBS Saat Libur Lebaran, Target 100 Ribu Pengunjung

    6 April 2025

    Mojotirto Festival 2025, Momentum Refleksi dan Pelestarian Air di Mojokerto

    23 March 2025

    ARTOTEL TS Suites Surabaya Gelar Earth Hour 2025, Matikan Lampu Satu Jam untuk Bumi

    22 March 2025

    Sambut Ramadan, Pemkot Surabaya Hiasi Kota dengan Ornamen Bernuansa Timur Tengah

    3 March 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
    • Tentang Kami
    • Iklan
    • Komunitas
    • Video
    • Surabaya
    • Indonesia
    • Kontak
    • Arsip
    © 2025 eastjavatraveler.com | stunning east java

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.