Hutan Mangrove di kawasan Pantai Timur Surabaya (Pamurbaya) memiliki fungsi yang terus berkembang. Dari fungsi menetralisir limbah yang masuk ke laut, melindungi pantai dan sungai dari bahaya erosi dan abrasi, mencegah ancaman intrusi air laut, hingga menjadi aset wisata Kota Surabaya. Daya tarik kawasan Ekowisata Mangrove terletak pada hamparan hutan dan sungainya yang memang menawan.
Ditambah fakta ilmiah yang menyebutkan, kawasan ini dihuni ratusan spesies burung. Diantaranya jenis yang dilindungi. Uniknya, beberapa jenis burung bukan satwa asli alias satwa yang datang dan menetap atau singgah di sana. Sumber eastjavatraveler.com mengatakan, ada puluhan jenis burung dikategorikan sebagai satwa migran. Artinya, mereka datang dari daerah lain. Bahkan ada yang datang dari Australia.
Beberapa spesies burung yang hidup di sana adalah Wood Sandpiper (Tringa glareola), Whiskered Tern, burung Sunda Coucal (Centropus nigrorufus), Pacific Swallow (Hirundo tahitica), dan masih banyak lagi.
Salah satu daya tarik yang ditawarkan kawasan ekowisata ini adalah fasilitas jelajah sungai. Untuk itu, Lembaga Ekowisata Wonorejo dan Forum Komunikasi Polisi Masyarakat (FKPM) Kecamatan Rungkut menyiapkan fasilitas penunjang berupa perahu dan dermaga. Saat ini ada beberapa jenis perahu yang disapkan. Mulai dari yang berkapasitas 30 orang dewasa, hingga perahu yang mampu menampung 60 penumpang.
Rute yang ditawarkan mulai dari dermaga, lalu bergerak menyusuri sungai menuju Selat Madura. Saat balik ke dermaga, penumpang biasanya diajak mampir ke Pulau Dadapan. Di pulau ini, sensasi jelajah hutan mangrove makin terasa. Selain hutannya yang terbilang lebat, jumlah pengunjung juga mulai menipis.
Di pulau ini, kita bisa rehat di beberapa gazebo yang disediakan. Menikmati pemandangan laut yang menghampar, dari dalam Gazebo yang dibangun dengan bambu, berdiri kokoh menghadap lautan.
Sayang, saat berkunjung di tempat ini, tim eastjavatraveler.com sering melihat tumpukan sampah yang jelas mengganggu keindahan alam mangrove. Padahal di beberapa tempat, pengelola tempat ini sudah menyiapkan banyak fasilitas pembuangan sampah.
naskah dan foto : hendro d. laksono