Sebagai provinsi yang memiliki 763 obyek wisata, baik wisata alam, seni, budaya, dan lainnya dalam pengembangannya butuh manajemen serta strategi guna mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan, juga pelestarian aset-aset wisata tersebut.
Seperti yang kini dilakukan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur Dr. H. Jarianto, MSi, dengan banyaknya aset atau obyek wisata yang dimiliki provinsi ini adalah sebuah tantangan berat yang harus dapat dibuktikan dengan tindakan nyata.
“Langkah ini harus total kita lakukan. Dan harapan kami, mari kita jadikan Jawa Timur tidak sekadar sebagai daerah jujukan, melainkan sebagai daerah tujuan wisata,” tegas bapak dua anak ini.
Lebih lanjut pria kelahiran Trenggalek, 7 Agustus 1958 ini menjelaskan upaya yang telah dilakukan pemerintah, dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur (Disbudpar), terus merangsang minat para penggiat wisata, termasuk sektor UKM untuk terus meningkatkan kesadaran dan mutu produk aset wisatanya. Antara lain dengan penerapan Sapta Pesona (Aman, Tertib, Bersih, Sejuk, Indah, Ramah dan Kenangan).
Salah satu contohnya, adalah melalui dengan sering diadakannya pameran-pameran, pemberian penyuluhan maupun pelatihan-pelatihan, program DMO (Destination Management Organization), serta masih banyak lagi. “Dengan seperti itu, kita mengajak peran serta dan partisipasi masyarakat dapat terlibat langsung untuk memajukan sektor pariwisata, seni budaya, maupun potensi lainnya di Jatim,” imbuhnya.
Adapun target kunjungan wisata, yang ingin dicapai menurut Jarianto adalah adanya peningkatan 10 persen dari tahun sebelumnya. Jadi pencanangan program tahun kunjungan Jawa Timur yang dimulai tahun 2011, baginya, sudah tidak bisa ditunda lagi. Jawa Timur dengan segala potensi wisatanya sudah mutlak dan siap untuk mendunia. Segala upaya sosialisasi terus dilakukan, bentukan lainnya adalah melalui kunjungan ke luar negeri, dan promo pariwisata baik melalui media massa konvensional maupun multimedia lain, seperti internet.
naskah: m. ridlo’i | foto: farid rusly