Resto dalam balutan seni budaya yang apik tersaji dalam performa yang sarat estetika. Janji inilah yang ditawarkan Inggil Museum dan Resto di Kota Malang.
Kala kita berkunjung ke Kota Malang mampirlah ke Inggil Museum and Resto. Kaki perlahan melangkah di teras rumah makan yang berada di Jalan Gajahmada 4 Malang ini, suasana akan terasa bak memasuki rumah jawa bergaya kuno.
Terus melangkah pelan, kita akan menjumpai beberapa bingkai foto yang dipajang di dinding resto. Beberapa foto suasana Kota Malang tempo dulu. Seperti salah satu sudut Kota Malang, Kajutangan dari masa ke masa, kumpulan dari beberapa uang jaman Belanda, dan masih banyak koleksi lainnya.
Belum lagi di sebuah ruangan yang juga digunakan sebagai tempat makan. Didalamnya penuh dengan berbagai koleksi berharga. Misal saja mesin pengeriting rambut jaman Belanda, koleksi foto pembumihangusan Kota Malang pada tanggal 24 Juli 1947, pemandangan Kota Malang dari tahun 1980 sampai dengan 1900, antara lain perempatan Oro-oro Dowo, Hotel Malang, Terminal Alun-alun, tari topeng Malang di depan pendopo kabupaten, dan rumah asisten residen.
Bahkan ada satu lagi yang cukup kental nilai historinya. Beberapa bingkai foto dari prosesi upacara peresmian monumen Tugu di Alun-alun Bunder Kotamadya Malang, oleh Presiden RI pertama Ir. Soekarno pada 30 Agustus 1950.
Sementara di sudut lain, kita akan menjumpai topeng-topeng Malang yang dipajang berjajar secara rapi. Dan di dinding tempat makan yang bagian dalam kita juga akan menjumpai berbagai benda-benda kuno, juga memiliki nilai pelajaran sejarah yang sangat tinggi. Setelah itu, kita akan terperanjak kala mengetahui jika di dalam resto ini terdapat sebuah panggung pertunjukan.
“Ya, panggung itu setiap malam hari dipergunakan untuk live music, mulai dari keroncong, ketoprak, hingga campursari,” ujar Dwi Cahyono, owner Inggil Museum and Resto pada EastJava Traveler.
Kaya Edukasi
Di kala banyak resto memanjakan para penikmat dengan beberapa hidangan baru penuh kelezatan saja. Berbeda dengan konsep yang dihadirkan Inggil Museum and Resto.
Sejak awal Dwi Cahyono, memang bermaksud menghadirkan sebuah tempat yang bisa dijadikan belajar akan sejarah dan budaya. Karena itupula dia menggunakan moto Belajar tanpa Terasa buat resto ini.
Sehingga kita ingin mengundang orang-orang datang kemari untuk mengenali diri sendiri. “Terutama perasaan ini saya harap muncul setelah melihat benda-benda peninggalan budaya yang ada di sini,” kata pria berumur 42 tahun ini.
Tak salah bila tempat ini mirip bagai museum, yang kaya akan nilai-nilai edukasi. Karena tempat ini mulanya adalah sebuah rumah yang didesain untuk museum. Hingga akhirnya pada awal Juni 2004 dikembangkan menjadi museum and resto.
Citarasa Kuliner Nusantara
Sebagai restoran yang menonjolkan pada sisi akar budaya bergaya Jawa Tradisional. Di Inggil Museum and Resto tersedia banyak pilihan menu-menu favorit bercitarasa Jawa Tradisional.
Diantaranya berbagai menu ikan segar. Seperti gurami, kakap merah, kakap putih, kerapu, dorang, lele, udang, dan cumi-cumi. Semua diolah dengan bumbu cukup tradisional, baik goreng, baker, maupun asam manis.
Menu lainnya yang juga cukup lezat ada ayam goreng dan bakar, sup, rawon buntut, sup buntut, sayur asem, cah kangkung, cah taoge, urap-urap, terancam, pecel sayur, tempe, tahu penyet, sate daging, sate ayam, mendol goreng, pepesan tongkol atau tahu. Sedangkan untuk nasinya ada dua macam, nasi putih atau nasi jagung.
Untuk menu yang paling banyak diburu, ada sebuah menu unik dan tradisional sekali adalah sambal pecel terong. Menu ini disajikan dengan sambal kacang yang khas ditambah dengan telur ayam yang dikukus. Hmmm, bisa ditebak betap nikmat rasanya yang begitu menggugah selera.
Untuk special beverage ada banyak pilihan menarik, yang cocok buat pengusir dahaga. Seperti aneka jus, es buah, es kopyor, wedang ronde, jamu kebonagung, wedang jahe, es beras kencur, dan masih banyak macam minuman lainnya.
naskah : m.ridlo’i | foto : wt atmodjo
Inggil Museum and Resto
Jalan Gajahmada 4 Malang
0341-332110 | [email protected]
Buka pukul 10.00 – 22.00 WIB
3 Comments
hmmm…menarik ya…, sebuah restoran disamping mengangkat kebudayaan jawa, juga ikut melestarikan benda-benda peninggalan para pendahulu kita…
klo boleh tahu..apakah resto ini juga bekerjasama dengan pemerintah kabupaten malang?(juga sebagai museum)
waaahh Q dah liat t4X N yakX asik bngeddd,,,,
oya Q mau tanya…sebenarX pingin jadiin inggil restoran jadi obyek penelitian skripsiQ,,,,ma’af kalau kurang sopan cara b’tanyaQ,,,???
kira2 bisa ga???
Wah,,,t4 nya emank Cozzy bgt deh,,,recommend deh buat teman2 dr travel2 agen utk bawa tamunya kesana.Bln lalu aq bawa group kesana,dan hasilnya,,,smua puasss,,,,