Close Menu
eastjavatraveler.comeastjavatraveler.com
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    eastjavatraveler.comeastjavatraveler.com
    Indonesia Keren!
    • Beranda
    • Travel
    • Cinderamata
    • Kuliner
    • Hotel dan Resto
    • Seni Budaya
    • Gaya Hidup
    • Profil
    • News
    eastjavatraveler.comeastjavatraveler.com
    Home»Traveling»Menapaki Jejak Hening Sang Bajang Ratu
    Traveling

    Menapaki Jejak Hening Sang Bajang Ratu

    Abdul RahmanBy Abdul Rahman7 September 2015Updated:23 March 2017
    Facebook Twitter LinkedIn Email WhatsApp

    Matahari bergerak di atas kepala. Sugeng, 40 tahun, petugas di Candi Brahu, berdiri di dekat kaki candi. Membawa setumpuk buku dan lembar-lembar foto copy dalam kantung plastik. “Sudah 23 tahun saya bertugas di sini,” aku Sugeng.

    Tiap pagi, ia berangkat dari rumahnya di Gondang, Mojokerto, menuju Candi Bajang Ratu yang terletak di Desa Temon, Trowulan. Aturannya jelas, “Jam setengah delapan saya harus sudah siap di sini”.

    “Pengunjung tempat wisata seperti ini jumlahnya terbatas. Hari Minggu yang paling ramai. Bisa ratusan orang. Kalau hari biasa ya puluhan saja. Kadang hanya belasan orang,” kata Sugeng. Sesudahnya, semua berjalan layaknya rutinitas yang sunyi. Hening, seperti Candi Bajang Ratu yang berdiri dengan segenap keanggunan.

    Sejarah Candi Bajang Ratu, jelas Sugeng, masih lekat dengan spekulasi-spekulasi. Tapi para ahli meyakini, Candi Bajang Ratu memiliki hubungan kesejarahan dengan sosok Jayanagara. Karena Jayanagara dilantik menjadi raja saat masih berusia anak-anak atau bajang.

    Spekulasi ini menguat saat sebutan Bajang Ratu juga muncul di Oudhi Kunding Verslag (OV) pada tahun 1915. Dan dari beberapa upaya penelitian serta penyelamatan bangunan, khususnya di jaman kolonial, sejarah Candi Bajang Ratu terungkap perlahan.

    Candi ini diperkirakan berdiri pada abad ke-14. Dibanding candi-candi gapura Kerajaan Majapahit yang lain, Candi Bajang Ratu tergolong salah satu candi gapura berukuran besar. Luasnya 11,5 x 10,5 meter, dan tinggi mencapai 16,5 meter. Candi gapura ini masuk dalam golongan Paduraksa atau gapura yang memiliki atap.

    Mengutip data Badan Pelestarian Peninggalan Purbakala Mojokerto, candi gapura ini memiliki fungsi sebagai pintu masuk ke bangunan suci untuk memperingati wafatnya Raja Jayanegara. Dalam Negarakertagama, proses ini disebut kembali ke Wisnu. Namun keberadaan relief Sri Tanjung dan sayap gapura yang memiliki makna pelepasan, memunculkan dugaan kalau candi ini juga dipergunakan sebagai pintu belakang kerajaan.

    “Tentu saja, ini baru dugaan-dugaan. Karena sebagai bangunan suci, belajar dari bangunan serupa lainnya, Candi Bajang Ratu harusnya tidak sendiri. Tapi ada bangunan lain. Nyatanya belum kita temukan,” tukas Sugeng. Mempelajari relief di dinding candi, titik temu sejarah candi ini juga terasa makin jauh.

    Peneliti masih butuh waktu untuk mencari benang merah antara relief Sri Tanjung, Ramayana, dan hiasan kala pada bagian pintu. Ditambah ornamen kepala kala yang sedang diapit singa, lalu relief matahari, garuda, mata satu, dan naga berkaki.

    Menelusuri jejak Bajang Ratu memang bukan pekerjaan mudah. Tak berbeda dengan candi-candi lain yang tersebar di Trowulan, banyak pertanyaan yang hingga kini belum terungkap secara utuh. ”

    naskah dan foto : hendro d. laksono

    featured Mojokerto
    Share. Facebook Twitter LinkedIn Email WhatsApp

    Info Lainnya

    Mojotirto Festival 2025, Momentum Refleksi dan Pelestarian Air di Mojokerto

    23 March 2025

    Liburan Imlek 2025, Pemkot Surabaya Siapkan Beragam Kegiatan Menarik di Kebun Raya Mangrove

    26 January 2025

    Stasiun Banyuwangi Kota Tampil dengan Sentuhan Arsitektur Osing

    7 January 2025
    Leave A Reply

    This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

    INFO TERBARU

    Surabaya Tampilkan Pesona Laser Air Mancur di Malam Keakraban Munas VII APEKSI

    9 May 2025

    Inovasi Kedai Kopi Digital UB Angkat Daya Saing Desa Wisata Kopi Banyuwangi

    3 May 2025

    Hari Kartini, Aston Madiun dan KKI Gelar Nguri-Uri Budhoyo Usung Pesona Pengantin Adat Yogyakarta

    29 April 2025

    ARTOTEL TS Suites Surabaya Jadi Pilihan Favorit Staycation Saat Lebaran 2025

    7 April 2025

    72.500 Wisatawan Kunjungi KBS Saat Libur Lebaran, Target 100 Ribu Pengunjung

    6 April 2025

    Mojotirto Festival 2025, Momentum Refleksi dan Pelestarian Air di Mojokerto

    23 March 2025

    ARTOTEL TS Suites Surabaya Gelar Earth Hour 2025, Matikan Lampu Satu Jam untuk Bumi

    22 March 2025

    Sambut Ramadan, Pemkot Surabaya Hiasi Kota dengan Ornamen Bernuansa Timur Tengah

    3 March 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
    • Tentang Kami
    • Iklan
    • Komunitas
    • Video
    • Surabaya
    • Indonesia
    • Kontak
    • Arsip
    © 2025 eastjavatraveler.com | stunning east java

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.