Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 5 Juni, Komunitas
Pemulung Kreatif (KPK) bersama Komunitas Nol Sampah Surabaya dan Ecoton
menggelar aksi di depan Gedung Grahadi Surabaya, Rabu (5/6/2013). Dengan menampilkan Manusia
Kresek, aksi ini mengingatkan kepada semua para produsen produk kemasan dan
masyarakat Surabaya untuk memahami bahaya yang ditimbulkan oleh produk kemasan
yang tak ramah lingkungan.
“Pada aksi ini, kami menghimbau pentingnya pemahaman masyarakat dan produsen
akan PP nomor 81 tahun 2012 yang jelas mewajibkan produsen untuk mendaur ulang
kemasannya, serta mewajibkan mereka untuk menggunakan bahan kemasan yang ramah
lingkungan,”ujar Wawan Some salah satu aktivis Nol Sampah.
Terus meningkatnya pemakaian plastik yang berujung pada meningkatnya sampah
plastik baik di Dunia, maupun di Indonesia termasuk di Surabaya, harusnya
menjadi perhatian serius karena plastik tidak hanya merusak lingkungan namun
jugan bisa berbahaya bagi kesehatan manusia. Di Indonesia menurut data
Kementrian Perindustrian, kebutuhan plastik sebagaian besar untuk industri
kemasan yaitu mencapai 38,5%. Hal ini juga diikuti dengan konsumsi air kemasan
pada tahun 2012 mencapai 19,2 milyar liter yang membutuhkan 700ribu ton
plastik.
“Untuk itu, dalam aksi yang bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup Sedunia
dengan membagikan produk tas berbahan ramah lingkungan, kami menghimbau kepada produsen dan masyarakat Surabaya khususnya untuk
mengubah kebiasaan konsumsi bahan plastik berbahaya dengan bahan ramah
lingkungan,”lanjut Wawan Some kepada pihak Eastjavatraveler.com.
Diharapkan kehadiran Manusia Kresek sebagai simbol aksi damai ini, dapat
memberi gambaran bagi warga Surabaya yang melintas di depan Grahadi Surabaya
mengenai dampak negatif bagi kesehatan lingkungan maupun manusia itu sendiri.
naskah/foto : farid rusly