Close Menu
eastjavatraveler.comeastjavatraveler.com
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    eastjavatraveler.comeastjavatraveler.com
    Indonesia Keren!
    • Beranda
    • Travel
    • Cinderamata
    • Kuliner
    • Hotel dan Resto
    • Seni Budaya
    • Gaya Hidup
    • Profil
    • News
    eastjavatraveler.comeastjavatraveler.com
    Home»Cinderamata»Manik-manik Jombang, Adu Kesaktian dengan Produk Cina
    Cinderamata

    Manik-manik Jombang, Adu Kesaktian dengan Produk Cina

    Abdul RahmanBy Abdul Rahman9 December 2013
    Facebook Twitter LinkedIn Email WhatsApp

    Manik-manik dari kaca yang diproduksi penduduk Plumbon, Desa Gambang, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, sempat merajai pasar di Bali. Para pelaku usaha mengaku sempat kewalahan memenuhi pesanan para pengepul di Bali, sebelum akhirnya datang barang sejenis dari Cina yang harganya lebih murah dan produksinya tak jauh beda bentuk dan kualitasnya.

    “Pengepul yang ada di Bali sempat menghentikan pesanan dan saya dengar sedang pergi ke China. Saya sempat berpikir pengepul itu sedang membuka pasar di China, tapi yang terjadi malah sebaliknya, ia mendatangkan manik-manik dari Cina langsung,” ujar Achmad pemilik usaha manik-manik di Desa Ngambang.

    Apa yang dialami Achmad ternyata juga dialami para pengusaha manik-manik yang lain. Padahal dulu sewaktu usaha ini masih ramai, setiap minggunya mereka bisa mengirim manik-manik yang kebanyakan berbentuk gelang, kalung, dan sejenisnya ini sampai beberapa kardus. Omzet mereka perbulannya bisa mencapai Rp 10 juta sampai 50 juta, tergantung besar kecil usahanya.

    Manik-manik dari Cina katanya bukan produksi tangan seperti dari Jombang, namun dibuat mesin. Meski begitu, bentuknya sama persis. Karena hasil mesin, mereka bisa lebih banyak dalam jumlah produksi dan yang lebih mengherankan, mereka bisa menjual lebih murah daripada hasil kerajinan manik-manik dari Jombang.

    “Mungkin mereka mendapatkan subsidi dari pemerintahannya dan dipermudah dalam urusan eksportnya,” duga salah seorang pegerajin manik-manik di desa ini, yang sedang berusaha mencari pasar lain selain Bali. Meski beberapa pengusaha manik-manik masih rutin mengirim barang-barang ke Bali, tapi Bali sekarang bukan tujuan utama hasil produksi mereka.

    Achmad sendiri, selain pasar Bali yang kurang banyak, ia kini rutin mengirim hasil kerajinannya ke Jakarta dan Kalimantan. Ia juga membuka semacam show room di jalan Raya Gambang-Plumbon, Gudo, untuk memajang hasil kerajinannya. Sepanjang jalan ini memang ada cukup banyak toko manik-manik yang terlihat mencolok sehingga mengoda penguna jalan untuk mampir. Harganya pun termasuk murah, mulai Rp. 2 ribu sampai Rp 30 ribu. Padahal di tempat lain, harganya bisa naik berkali lipatnya. Karena langsung dari pengerajinnya itulah yang bisa membuat harganya lebih murah.

    “Pengunjung yang datang langsung memang ada, tapi tidak banyak. Karena itu mudah-mudahan ke depannya daerah ini semakin terkenal sebagai penghasil manik-manik,” harap Achmad. Achmad sendiri mengaku belum bisa menembus pasar luar negeri, meski begitu ada beberapa pengusaha manik-manik dari desa ini yang sudah berhasil menembus ke pasar luar negeri walau jumlahnya belum besar sekali.

    Manik-manik asal Gambang, Jombang sebenarnya sempat menjadi kebanggaan kerajinan pemerintah Jombang. Berbagai bentuk perhatian dan bantuan juga telah diberikan untuk semakin mengenjot hasil produksi dan dikenal masyarakat luas. Beberapa pejabat penting dari Jakarta, bahkan Presiden SBY sendiri juga pernah menemui pengerajin manik-manik Jombang untuk mendengar keluh-kesahnya. Namun, pasar bebas yang sedang terjadi tampaknya tidak berpihak pada mereka. Mereka kalah bersaing di negerinya sendiri.

    ms media content network

    Bali Cina Gambang Gudo jombang kaca manik-manik pengepul plumbon
    Share. Facebook Twitter LinkedIn Email WhatsApp

    Info Lainnya

    Walikota Kediri Diminta Daftarkan HAKI Tenun Ikat Banjar Kidul Kediri

    14 December 2022

    Pesona Kerajinan Tenun Ikat dan Songket Parengan Lamongan

    8 March 2022

    Industri Kendang Djimbe Blitar Sudah Rambah Pasar China

    8 March 2022

    4 Comments

    1. Eva on 21 November 2014 17:44

      Punya nomor HP pak Achmad ga Pak? Saya mau tanya2 tentang manik kacanya.. Terimakasih.

    2. emmy rante on 17 March 2016 23:40

      ada no kontak pak WA atau BB

    3. yohanes on 19 March 2016 02:07

      minta info no tlp saya perlu manik kaca saya dari bali ada buyer

    4. diah on 17 September 2016 18:44

      Mas kalo butuh bahan baku manik2 bs hubungi saya . Saya pnjual bahan baku kaca duralex 085659733311

    Leave A Reply

    This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

    INFO TERBARU

    Surabaya Tampilkan Pesona Laser Air Mancur di Malam Keakraban Munas VII APEKSI

    9 May 2025

    Inovasi Kedai Kopi Digital UB Angkat Daya Saing Desa Wisata Kopi Banyuwangi

    3 May 2025

    Hari Kartini, Aston Madiun dan KKI Gelar Nguri-Uri Budhoyo Usung Pesona Pengantin Adat Yogyakarta

    29 April 2025

    ARTOTEL TS Suites Surabaya Jadi Pilihan Favorit Staycation Saat Lebaran 2025

    7 April 2025

    72.500 Wisatawan Kunjungi KBS Saat Libur Lebaran, Target 100 Ribu Pengunjung

    6 April 2025

    Mojotirto Festival 2025, Momentum Refleksi dan Pelestarian Air di Mojokerto

    23 March 2025

    ARTOTEL TS Suites Surabaya Gelar Earth Hour 2025, Matikan Lampu Satu Jam untuk Bumi

    22 March 2025

    Sambut Ramadan, Pemkot Surabaya Hiasi Kota dengan Ornamen Bernuansa Timur Tengah

    3 March 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
    • Tentang Kami
    • Iklan
    • Komunitas
    • Video
    • Surabaya
    • Indonesia
    • Kontak
    • Arsip
    © 2025 eastjavatraveler.com | stunning east java

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.