Untuk yang ke-16 kali, Pemerintah Provinsi Jawa Timur kembali menyelenggarakan Majapahit Travel Fair pada 7 – 10 Mei 2015 di Grand City Surabaya. Pameran dan bursa pariwisata yang tahun ini memilih tema Hobbies & Leasure ini diikuti oleh sekitar 185 pihak yang bergelut di bidang pariwisata.
Ariantanto Eko Harnoko, Project Manager Majapahait Travel Fair 2015, mengatakan tujuan dari diselenggarakannya Majapahit Travel Fair pada intinya adalah untuk mempromosikan potensi wisata Jawa Timur pada khususnya dan Indonesia pada umumnya. “Selain itu event ini juga berguna untuk menciptakan sinergi yang baik antara Pemerintah dan pelaku industri wisata,” ujar Noko menambahkan
Mereka yang berpartisipasi dalam Majapahit Travel Fair 2015 antara lain Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Koperasi dan UMKM; baik di tingkat provinsi maupun kabupaten / kota serta dinas lain yang terkait dengan pariwisata, provinsi anggota Mitra Praja Utama (MPU), provinsi – provinsi lain di Indonesia, perusahaan swasta / industri pariwisata (hotel, restoran, pengelola daya tarik wisata, perusahaan penerbangan) di Jawa Timur dan provinsi lain di Indonesia, lembaga pendidikan pariwisata, komunitas olahraga, sanggar tari, dan lain – lain.
Berbagai bentuk acara yang menarik pun dipersiapkan untuk memeriahkan Majapahit Travel Fair 2015. Mulai dari Fashion Kids Competition, Latte Art Competition, Fruit Carving Competition, dog show oleh Taman Safari Indonesia II Prigen, Surabay Night Carnival Parade Carnival, hingga Sendra Tari Gunung Bromo.
Menurut Noko, berbagai bentuk acara itu memang telah didesain untuk memeriahkan Majapahit Travel Fair 2015. Selain itu, dengan berbagai macam lomba maupun pertunjukan yang menarik, pihak penyelenggara berharap pengunjung anak – anak maupun dewasa dapat menikmati pameran terbesar di Indonesia Timur ini.
Kendala yang sering menghadang peneyelenggaraan Majapahit Travel Fair menurut Noko adalah banyaknya pameran sejenis. Selain itu, menurutnya berbagai pelaku industri wisata di daerah barat Indonesia akan memilih menggelar pameran di Jakarta karena lebih murah biayanya. Juga adanya anggapan bahwa Majapahit Travel Fair hanya dikhususkan untuk pelaku industri wisata di Jawa Timur, yang menurutnya tidak benar.
Noko pun berharap Majapahit Travel Fair tahun depan kedatangan pihak swasta yang lebih banyak. Menurutnya, dengan banyaknya pihak swasta yang bergabung, maka berbagai desain acara yang dibuat penyelenggara akan semakin dapat memanjakan para pengunjung.
Pujianto Kasidi, Ketua Sanggar Wayang Beber Sekartaji berujar, ia tertarik untuk berpartisipasi di Majapahit Travel Fair 2015 karena ia ingin melestarikan budaya Indonesia yang hampir punah. “Saya ingin banyak orang lebih tahu,” harapnya.
Tidak jauh beda dengan Jance Keka, Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Berau Kalimantan Timur. Pihaknya bahkan telah merasakan keuntungan dengan keikutsertaanya di Majapahit Travel Fair 2015. “Iya tentu, turis yang datang semakin meingkat pesat,” tuturnya. Apalagi menurut Jance, Surabaya adalah salah satu pintu gerbang pariwisata di Indonesia.
Begitu pun dengan Subhan Muttaqin, IT Marketing Communication Jawa Timur Park Group. Menurut Aqin, pada tahun kedua keikutsertaan Jawa Timur Park di event ini, antusiasme dari para pengunjung pameran semakin luar biasa.
naskah dan foto : jonif lintang