Selaras dengan brand yang dibawa, Madreva, jajanan yang diproduksi di Jalan Raya Kediri-Blitar Dudun Susuhbango Utara, Desa Susuhbango, Kecamatan Ringinrejo,Kabupaten Kediri ini juga menyuguhkan kelezatan resep ibu.
“Kata Madre berasal dari Bahasa Spanyol yang bermakna ibu. Madreva bearti ibunya Elva. Karena resep-resep yang ada di Madreva semua berasal dari ibu,” aku Elva Meilia Anugraheni, pemiliki Madreva.
Diceritakan, rumah usaha ini berdiri pada 2018. Saat itu produk utama adalah kue kering yang dibuat setiap jelang Ramadan, Hari Idul Fitri, dan ketika ada permintaan saja.
“Dulu, ibu pernah pesan keripik pare dari kawannya. Sayang, saat datang di luar ekspektasi. Jadi kami berpikir, mengapa tidak bikin sendiri? Iseng-iseng bikin dan berhasil. Tidak pahit, renyah, dan enak. Tidak disangka, produk ini dapat respon yang baik dari saudara serta kawan-kawan. Mulailah ada yang pesan dan produksi keripik pare,” jelas alumnus Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya ini.
Madreva Keripik Pare merupakan makanan ringan yang diolah dari pare atau peria, tumbuhan merambat yang sering digunakan sebagai sayuran maupun bahan pengobatan. Untuk suplai pare, lanjut Elva, ia mengambil langsung dari petani di Kabupaten Kediri.
“Pare memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Meskipun dikenal dengan rasa pahitnya namun dengan pengolahan yang tepat dapat menjadikan keripik pare enak, gurih, dan tidak pahit,” tambahnya.
Selain mengandalkan pare sebagai bahan utama, jajanan ini juga menggunakan tepung beras, racikan bumbu spesial ala Madreva dan penyedap rasa. Tanpa bahan pewarna.
“Sebagian pembeli kadang masih ragu, karena pare dikenal jenis sayur yang pahit. Setelah mencoba Madreva Keripik Pare justru mereka order lagi dan lagi,” bangga Eva.
Seiring waktu, Madreva Keripik Pare diluncurkan dengan berbagai varian rasa. Mulai dari rasa original, hingga jagung bakar. Ke depan Madreva berencana meluncurkan varian rasa yang lain. “Kemarin salah satu customer kami ada yang minta juga dibuatkan varian balado, supaya ada sensari rasa pedasnya,” kata Elva lagi.
Untuk penjualan, lanjut dia, Madreva mengandalkan penjualan offline di toko-toko, dan online via Shopee dan Instagram. Dari proses yang dilakoni, produksi keripik pare kini memiliki reseller yang tersebar di wilayah Jawa Timur, salah satunya di Surabaya. Sayang, saat badai corona datang, penjualan online pun tersendat.
Padahal selama ini penjualan sudah menjangkau Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. “Pandemik ini berdampak besar pada usaha kami. Karena sekolah, kuliah, bahkan perkantoran banyak yang libur. Padahal reseller kami banyak di sana. Toko-toko yang menjadi tempat titipan Madreva Keripik Pare juga sepi pengunjung. Tapi online tetap berjalan, bahkan kami sudah ada beberapa pesanan per kilo untuk lebaran,” jelas Eva.
Produk Madreva Keripik Pare, saat ini dipasarkan dengan harga bermacam-macam. Untuk kemasan 55 gram harganya Rp 5.000, 90 gram harga Rp 7.000, dan kemasan 1 kilogram dijual Rp 65 ribu.
Tertarik menikmati kelezatan Madreva Keripik Pare? Silahkan datang ke lapak Instagram, Shopee, atau langsung hubungi WhatsApp 085748397865 dan 081556745503. Untuk pembelian offline bisa ke Jalan Raya Kediri-Blitar, Dusun Susuhbango Utara, RT 01 RW 01 Desa Susuhbango, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri.