Close Menu
eastjavatraveler.comeastjavatraveler.com
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    eastjavatraveler.comeastjavatraveler.com
    Indonesia Keren!
    • Beranda
    • Travel
    • Cinderamata
    • Kuliner
    • Hotel dan Resto
    • Seni Budaya
    • Gaya Hidup
    • Profil
    • News
    eastjavatraveler.comeastjavatraveler.com
    Home»Featured»Legenda Rumah Singa dan Pasar Uang
    Featured

    Legenda Rumah Singa dan Pasar Uang

    Abdul RahmanBy Abdul Rahman22 December 2013
    Facebook Twitter LinkedIn Email WhatsApp

    eastjavatraveler_budiirawan_indonesiaimages

    Jika Anda jalan-jalan di kawasan Jl Hasanudin, Kota Pasuruan, imaji seolah melayang di masa silam. Karena di sini, Anda akan melihat banyak bangunan lawas yang menawan. Salah satunya adalah Rumah Singa. Oleh pemerintah setempat, Rumah Singa masuk dalam bangunan cagar budaya.

    Sebutan ini bersumber dari keberadaan patung singa di depan rumah. Konon, saat Keluarga Kwee membangun patung ini, mereka berharap agar rumah ini bisa terus terjaga. Maklum, Keluarga Kwee saat itu dikenal sebagai pengusaha paling kaya di Kota Pasuruan.

    Gedung ini dibangun pada awal abad 19 dengan gaya Indische Empire, gaya bangunan yang paling populer di Hindia Belanda pada saat itu. Rumah ini dulunya dimiliki HanTik Gwan Khong Shu, perkumpulan keluarga Han. Di halaman gedung seluas lebih dari 1 hektar ini, terdapat bong atau makam Han Hoo Tong, Ketua Tiong Hwa Hwee Koan Pasuruan yang pertama. Dan kini, gedung ini dikelola Yayasan Pancasila, sebuah yayasan yang didirikan oleh warga Tionghoa Pasuruan.

    Dalam kajian arsitektur, bangunan ini dibangun dengan pendekatan yang bersahabat dengan iklim tropis lembab. Selain didesain dengan gaya arsitektur Indische Empire, pengaruh gaya Tiongkok muncul kuat di bagian atap yang menyerupai pelana.

    Rumah Singa, hingga kini dikenal sebagai simbol kejayaan Kota Pasuruan saat dikenal sebagai salah satu pusat perdagangan di Jawa Timur. Didukung keberadaan pelabuhan dan pasar-pasarnya yang sangat ramai, kota ini kaya dengan kawasan bisnis yang menjanjikan. Itu sebabnya banyak orang percaya, nama Pasuruan diambil dari cara orang Belanda mengucapkan ‘pasar uang’.

    Saat VOC menguasai jalur perdagangan tanah air, kota Pasuruan disebut sebagai Kota Bandar. Karena keberadaan pelabuhannya yang sangat membantu transportasi perdagangan. Saat itu wilayah administratif Pasuruan meliputi Malang, Probolinggo dan Lumajang.

    Kondisi ini terus terjaga hingga kekuasan Pemerintah Hindia Belanda berakhir. Dan keluarga Kwee, pemilik Rumah Singa, jadi salah satu pengusaha kaya yang paling disegani pada saat itu.

    naskah dan foto : budi irawan | indonesiaimages.net

    pasuruan rumah singa rumah uang
    Share. Facebook Twitter LinkedIn Email WhatsApp

    Info Lainnya

    Liburan Imlek 2025, Pemkot Surabaya Siapkan Beragam Kegiatan Menarik di Kebun Raya Mangrove

    26 January 2025

    Stasiun Banyuwangi Kota Tampil dengan Sentuhan Arsitektur Osing

    7 January 2025

    Mahasiswa UNAIR Juara Pertama di Kompetisi BIP BCA, Angkat Potensi Kampung Lontong Surabaya

    22 November 2024
    Leave A Reply

    This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

    INFO TERBARU

    Surabaya Tampilkan Pesona Laser Air Mancur di Malam Keakraban Munas VII APEKSI

    9 May 2025

    Inovasi Kedai Kopi Digital UB Angkat Daya Saing Desa Wisata Kopi Banyuwangi

    3 May 2025

    Hari Kartini, Aston Madiun dan KKI Gelar Nguri-Uri Budhoyo Usung Pesona Pengantin Adat Yogyakarta

    29 April 2025

    ARTOTEL TS Suites Surabaya Jadi Pilihan Favorit Staycation Saat Lebaran 2025

    7 April 2025

    72.500 Wisatawan Kunjungi KBS Saat Libur Lebaran, Target 100 Ribu Pengunjung

    6 April 2025

    Mojotirto Festival 2025, Momentum Refleksi dan Pelestarian Air di Mojokerto

    23 March 2025

    ARTOTEL TS Suites Surabaya Gelar Earth Hour 2025, Matikan Lampu Satu Jam untuk Bumi

    22 March 2025

    Sambut Ramadan, Pemkot Surabaya Hiasi Kota dengan Ornamen Bernuansa Timur Tengah

    3 March 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
    • Tentang Kami
    • Iklan
    • Komunitas
    • Video
    • Surabaya
    • Indonesia
    • Kontak
    • Arsip
    © 2025 eastjavatraveler.com | stunning east java

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.