Close Menu
eastjavatraveler.comeastjavatraveler.com
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    eastjavatraveler.comeastjavatraveler.com
    Indonesia Keren!
    • Beranda
    • Travel
    • Cinderamata
    • Kuliner
    • Hotel dan Resto
    • Seni Budaya
    • Gaya Hidup
    • Profil
    • News
    eastjavatraveler.comeastjavatraveler.com
    Home»Cinderamata»Kaos Tanpa Basa-Basi dari Bojonegoro
    Cinderamata

    Kaos Tanpa Basa-Basi dari Bojonegoro

    Abdul RahmanBy Abdul Rahman11 August 2013Updated:11 August 2013
    Facebook Twitter LinkedIn Email WhatsApp

    Di Bojonegoro, kata ita-itu berarti pongah atau sombong. Tapi dalam konteks industri kreatif ala Dian Kristianto, 35 tahun, pengusaha konveksi dari Bojonegoro, ita-itu muncul dengan perspektif baru. “Boleh sombong, tapi harus ada alasan. Boleh sombong karena punya sesuatu yang memang istimewa,” kata Dian pada EastJavaTraveler.com, saat ditemui di outletnya yang terletak di halaman parkir Giant Supermarket Bojonegoro.

    Ita-itu yang ia kenalkan, muncul bersama produk t-shirt dengan design bermuatan khas Bojonegoro. Seperti kosakata we’em (kepunyaanmu), piye leh (bagaimana lagi), dan masih banyak lagi. “Sejak saya kenalkan empat tahun lalu, kaos Ita-itu ternyata diterima dengan baik. Selain dikenal sebagai oleh-oleh khas, produk ini ternyata juga jadi kebanggaan tersendiri,” katanya sambil tersenyum.

    Pernyataan ini bukan tanpa alasan. Karena dari pantauan EastJavaTraveler.com, outlet mungil mereka nyaris tak pernah sepi dari pengunjung. Beberapa pembeli datang dengan kendaraan roda empat bernomor polisi Surabaya, Blora, Cepu, bahkan Jakarta. Harga kaos yang dibandrol Rp 35 ribu hingga Rp 70 ribu, dinilai sepadan dengan kualitas kaos Ita-itu yang workshopnya terletak di Jl Kusnandar, Bojonegoro ini.

    Untuk memperkenalkan produk khas daerah ini, Dian cukup rajin mengikuti eksebisi di tingkat daerah Bojonegoro hingga Jawa Timur. “Bahkan kaos kami pernah digunakan pasangan Kange-Yune untuk melengkapi identitas Bojonegoro dalam sebuah seremonial penting,” kata alumnus sebuah perguruan tinggi swasta jurusan akuntansi ini.

    Darimana mendapat ide membuat t-shirt khas Bojonegoro? “Setelah lulus saya sempat aktif di dunia design. Lalu membuat observasi industri kaos di Yogyakarta dan Bali. Ya lalu mikir. Yogya punya Dagadu. Bali punya Jogger. Saya berpikir, Bojonegoro harus punya,” terangnya. Sehingga, lanjut Dian, suatu saat kalau ada orang datang ke Bojonegoro, oleh-olehnya tak mandeg di ledre atau makanan khas lainnya.

    Seiring waktu, industri kaos bermuatan lokal yang ia buat ternyata tak muncul sendirian. Setidaknya ada empat produk dengan gaya serupa muncul di pasar. Tapi Dian percaya, banyaknya alternatif pilihan seperti ini akan membuat industri kreatif akan tumbuh lebih baik. “Kami berkompetisi secara sehat,” tandas Dian.

    naskah dan foto : hendro d. laksono

    Share. Facebook Twitter LinkedIn Email WhatsApp

    Info Lainnya

    Walikota Kediri Diminta Daftarkan HAKI Tenun Ikat Banjar Kidul Kediri

    14 December 2022

    Pesona Kerajinan Tenun Ikat dan Songket Parengan Lamongan

    8 March 2022

    Industri Kendang Djimbe Blitar Sudah Rambah Pasar China

    8 March 2022

    1 Comment

    1. yono basuki on 11 July 2016 13:24

      Jl.kusnandarnya no berapa mbak?

    Leave A Reply

    This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

    INFO TERBARU

    Surabaya Tampilkan Pesona Laser Air Mancur di Malam Keakraban Munas VII APEKSI

    9 May 2025

    Inovasi Kedai Kopi Digital UB Angkat Daya Saing Desa Wisata Kopi Banyuwangi

    3 May 2025

    Hari Kartini, Aston Madiun dan KKI Gelar Nguri-Uri Budhoyo Usung Pesona Pengantin Adat Yogyakarta

    29 April 2025

    ARTOTEL TS Suites Surabaya Jadi Pilihan Favorit Staycation Saat Lebaran 2025

    7 April 2025

    72.500 Wisatawan Kunjungi KBS Saat Libur Lebaran, Target 100 Ribu Pengunjung

    6 April 2025

    Mojotirto Festival 2025, Momentum Refleksi dan Pelestarian Air di Mojokerto

    23 March 2025

    ARTOTEL TS Suites Surabaya Gelar Earth Hour 2025, Matikan Lampu Satu Jam untuk Bumi

    22 March 2025

    Sambut Ramadan, Pemkot Surabaya Hiasi Kota dengan Ornamen Bernuansa Timur Tengah

    3 March 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
    • Tentang Kami
    • Iklan
    • Komunitas
    • Video
    • Surabaya
    • Indonesia
    • Kontak
    • Arsip
    © 2025 eastjavatraveler.com | stunning east java

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.