Tak kurang dari 30 peserta antusias mengikuti event ‘Hunting dan Diskusi Foto Matanesia bareng Flexi’ di kawasan Jl Bubutan dan Alun-alun Contong, Jumat (29/7) sore tadi. Sebelumnya, rombongan berangkat dari House of Sampoerna dengan menggunakan bus layanan Surabaya Heritage Truck.
Di kawasan Bubutan, peserta hunting yang memiliki latar belakang pelajar hingga karyawan ini langsung menyebar mencari kisi-kisi menarik. Seperti bangunan tua, warga, dan masih banyak lagi.
“Acaranya asyik. Karena jalan-jalannya nggak capek, pakai bus. Sudah gitu, banyak makanan,” tukas salah satu peserta.
Mamuk Ismuntoro, penggagas Matanesia Community mengaku, event kali ini memang cukup istimewa. Karena hunting foto disupport layananan Surabaya Heritage Truck dan sejumlah sponsor. Seperti Telkom Flexi, Sawoong, dan Mango Terrace. Di luar itu ia menambahkan, secara kualitas, lokasi yang digunakan sebagai jujukan hunting juga kaya obyek menarik.
“Kawasan Bubutan masih menyimpan bangunan tua yang terawat. Meski ada juga yang sudah tidak terawat. Tapi secara fotografis, ini jadi bisa jadi obyek yang memperkuat aspek visual sebuah fotografi,” katanya.
Selain itu, kata Mamuk lagi, keberadaan warga yang apa adanya membuat beberapa foto jadi terkesan eksotis dan sarat pesan.
Diskusi Web Portfolio
Usai hunting, peserta diajak mendiskusikan foto karya peserta bersama Mamuk dan Beky Subechi, fotografer Jawa Pos. Dari beberapa foto yang masuk, terpilih 6 foto pilihan. Diantaranya kemudian dipilih jadi foto terbaik versi pembicara. Foto terbaik karya Wahyudi, mahasiswa UPN Surabaya, dinilai memiliki kekuatan visual yang kuat dan sarat makna.
“Kelemahan kita sebagai fotografer adalah, setelah memotret, apa yang kita lakukan. Proses pendokumentasian foto ini perlu pemicu. Dan kehadiran web portfolio, saya pikir jadi salah satu pemicu,” kata Mamuk.
Dalam forum ini, Mamuk dan Beky kemudian memperkenalkan web portfolio baru mereka yang beralamat di www.mamukismuntoro.com dan www.bekysubechi.com.