Close Menu
eastjavatraveler.comeastjavatraveler.com
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    eastjavatraveler.comeastjavatraveler.com
    Indonesia Keren!
    • Beranda
    • Travel
    • Cinderamata
    • Kuliner
    • Hotel dan Resto
    • Seni Budaya
    • Gaya Hidup
    • Profil
    • News
    eastjavatraveler.comeastjavatraveler.com
    Home»Bisnis»Impian Kecil dari Kampung Lontong Surabaya
    Bisnis

    Impian Kecil dari Kampung Lontong Surabaya

    Abdul RahmanBy Abdul Rahman9 April 2015Updated:14 January 2018
    Facebook Twitter LinkedIn Email WhatsApp
    Kampung lontong Surabaya (foto : rangga yudhistira)
    Kampung lontong Surabaya (foto : rangga yudhistira)

    Menyebut nama lontong, kita langsung ingat makanan khas Jawa Timur seperti lontong mie, lontong kupang, dan rujak cingur. Atau makanan khas Indonesia macam sate, gado-gado, dan lain sebagainya.

    Bagi sebagian masyarakat Surabaya, nama lontong juga identik dengan sebutan sebuah kampung yang terletak di Kelurahan Kupang Krajan. Kampung Lontong, begitu warga sekitar menyebutnya, berada di kawasan pemukiman padat, di Jalan Banyu Urip X, Surabaya.

    Sebutan Kampung Lontong sejalan dengan aktifitas sebagian besar warga yang banyak menggantungkan hidupnya dengan memproduksi makanan berbahan daun pisang ini. Sumber eastjavatraveler.com di kampung ini mengatakan, meski sulit diketahui pasti, tapi sebutan Kampung Lontong muncul sejak tahun 1980-an.

    Saat itu, sejumlah warga kampung aktif membuat lontong dan dijual di pasar. Saat permintaan pasar terus merangkak naik, munculah rumah-rumah produksi lontong yang rata-rata melibatkan para wanita dan ibu rumah tangga.

    Tiap rumah produksi bisa membuat 400 hingga 3000 lontong per hari. Untuk memproduksi lontong sebanyak ini, mereka butuh setidaknya dua karung beras dan 500 helai daun pisang. Meski tanpa menggunakan bahan pengawet, lontong produk mereka bisa bertahan hingga dua hari.

    Agung Priyatno (35), salah satu produsen lontong di tempat ini mengaku, ia mengawali bisnis produksi lontong sejak enam tahun silam. Saat ini, pria yang akrab disapa Antok ini mampu memproduksi 3000 lontong dalam sehari.

    “Dalam sehari saya mampu mem-produksi 3000 lontong dengan menghabiskan 80 kilogram beras, 5 tabung gas elpiji 3 kilogram serta 300 lembar daun pisang”, ujarnya sembari menata ratusan lontong di dalam panci berukuran besar sore itu.

    Untuk memenuhi target produksi tersebut, pria asal Surabaya ini menggunakan tiga tabung panci besar yang mampu menampung 700 buah lontong. Demi mendapatkan lontong yang matang dengan sempurna, dibutuhkan waktu 8-9 jam perebusan.

    Sama seperti warga yang lain, usai produksi lontong-lontong buatan warga Banyu Urip Lor ini kemudian didistribusikan ke berbagai pasar yang ada di Surabaya dan sekitarnya. Mulai dari Pasar Jarak, Simo, Tembok, Keputran, dan masih banyak lagi. Selain dikirim ke pasar Surabaya, produk mereka juga sampai ke Pasar Larangan Sidoarjo dan Balongpanggang Gresik. Untuk menghindari persaingan yang tidak sehat, warga membuat kesepakatan. Setiap pasar hanya dipasok 4 sampai 5 pembuat lontong saja.

    Kini, warga kampung lontong bisa bernafas lega. Dari lontong, mereka rata-rata mendapat penghasilan yang relatif baik. Seperti Antok misalnya, setiap bulannya ia mampu mengantongi laba setidaknya Rp 3 juta. Pada hari istimewa seperti lebaran, raihannya bisa berlipat jauh lebih tinggi.

    naskah : poundra aditya | foto : rangga yudhistira

     

    Share. Facebook Twitter LinkedIn Email WhatsApp

    Info Lainnya

    DAMRI Luncurkan Layanan KSPN Stasiun Madiun – Pantai Klayar, Akses Mudah dan Nyaman ke Destinasi Wisata

    8 June 2024

    Batik Air Buka Layanan Terbang Langsung dari Jakarta ke Banyuwangi

    24 October 2023

    OYO Hadirkan 50 Vacation Homes Pertama di Asia Tenggara, Dimulai dari Bali

    22 October 2023
    Leave A Reply

    This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

    INFO TERBARU

    Surabaya Tampilkan Pesona Laser Air Mancur di Malam Keakraban Munas VII APEKSI

    9 May 2025

    Inovasi Kedai Kopi Digital UB Angkat Daya Saing Desa Wisata Kopi Banyuwangi

    3 May 2025

    Hari Kartini, Aston Madiun dan KKI Gelar Nguri-Uri Budhoyo Usung Pesona Pengantin Adat Yogyakarta

    29 April 2025

    ARTOTEL TS Suites Surabaya Jadi Pilihan Favorit Staycation Saat Lebaran 2025

    7 April 2025

    72.500 Wisatawan Kunjungi KBS Saat Libur Lebaran, Target 100 Ribu Pengunjung

    6 April 2025

    Mojotirto Festival 2025, Momentum Refleksi dan Pelestarian Air di Mojokerto

    23 March 2025

    ARTOTEL TS Suites Surabaya Gelar Earth Hour 2025, Matikan Lampu Satu Jam untuk Bumi

    22 March 2025

    Sambut Ramadan, Pemkot Surabaya Hiasi Kota dengan Ornamen Bernuansa Timur Tengah

    3 March 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
    • Tentang Kami
    • Iklan
    • Komunitas
    • Video
    • Surabaya
    • Indonesia
    • Kontak
    • Arsip
    © 2025 eastjavatraveler.com | stunning east java

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.