Menjamurnya bangunan hotel, apartemen, dan mall di Surabaya, harusnya tak menghentikan langkah anda untuk tetap bisa menikmati hijaunya daun, rindangnya pohon, dan sejuknya semilir angin.
Yah. Bukan alasan untuk masyarakat surabaya melewatkan puluhan taman yang ada. Selain Taman Bungkul dan Taman Flores yang banyak dikunjungi masyarakat kota Surabaya, tempat yang satu ini tak kalah panoramanya.
Hutan Bambu, namanya tak jauh dari kondisi tempatnya yang dipenuhi dengan bambu-bambu. Uniknya, ribuan bambu itu tertata rapi, membentuk lorong panjang yang asri. Tak heran jika banyak masyarakat datang, hanya untuk bersantai atau pun mengambil gambar.
“Yang datang kesini kebanyakan pelajar, anak-anak muda, tujuannya kebanyakan hunting foto. Selain anak-anak muda, biasanya untuk tempat ngambil gambar prewed (Prewedding),” ujar Avan, juru parkir Hutan Bambu.
Ini dibenarkan Muhammad Idris (35) salahsatu penanggungjawab Hutan Bambu Keputih, “kalau hari biasa nggak seramai sekarang (hari libur), biasanya cuma prewed aja. Tapi kalau liburan bisa ratusan orang. Gak hanya dari Surabaya, malah ada yang dari Sidoarjo, Bangkalan, Lamongan, katanya mereka penasaran,” tambah laki-laki yang tinggal di Gang Keputih 3b ini.
Hutan Bambu yang disebut-sebut mirip dengan Hutan Bambu Sagano di Jepang ini, terletak di Jalan Raya Marina Asri, Keputih Sukolilo. Anda bisa berkunjung setiap hari, pada pukul 08.00 WIB di hari biasa (senin-jum’at), dan pukul 05.30 WIB di hari libur (sabtu dan minggu). Soal tiket masuk, tak usah khawatir. Layaknya berkunjung ke taman-taman di Surabaya lainnya, anda hanya perlu membayar uang parkir seharga Rp 2 ribu saja.
Sebagai informasi, lokasi Hutan Bambu adalah bekas TPA (tempat pembuangan akhir) sampah, di Keputih Sukolilo Surabaya. Sejak TPA pindah ke Benowo, sebagian lahan bekas TPA dimanfaatkan untuk Hutan Bambu dan Taman.
Menurut cerita Idris, pembangunannya dimulai tahun 2008, bambu ditempat ini tidak beraturan, kondisinya yang kotor, basah, dan lembab membuat warga sekitar berinisiatif untuk membersihkannya. Sejak 2013 silam, Hutan Bambu sudah menjadi tempat mengambil gambar prewed, namun masih di area luarnya saja.
Bersebelahan Hutan Bambu, terdapat taman yang dipenuhi bunga dan mainan anak-anak. Taman ini dinamai Taman Sakura oleh Wali Kota Surabaya Periode 2010, Tri Rismaharini. Disepanjang area taman, telah ditanam puluhan pohon sakura. Sayangnya, pohon itu kini masih belum berbunga.
naskah dan foto : pipit maulidiya