Sejak tahun 2007, imaji Gunung Kelud berubah sama sekali. Gunung yang terletak di Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri ini, sebelumnya, dikenal sebagai kawasan wisata dengan etalase yang penuh warna. Selain pegunungannya yang apik, ada danau kawah menghampar penuh pesona. Airnya yang tenang, bahkan digunakan pengunjung untuk berenang.
Gambaran ini berpadu apik dengan pepohonan alami dan udara yang segar. Tak heran jika Pemerintah Kabupaten Kediri sempat memposisikan Gunung Kelud sebagai salah satu ikon wisata kebanggaan. Di luar Air Terjun Dolo, Gereja Puhsarang, dan lain sebagainya.
Kini, danau indah ini tak bisa dinikmati lagi. Fenomena alam hebat terjadi sejak 5 Nopember 2007. Saat itu, muncul kubah dari danau kawah. Diameternya kurang lebih 100 meter dan memiliki tinggi 20 meter dari air kawah. Kubah lava itu tumbuh perlahan hingga ketinggiannya mencapai 200 meter dan melebar ke sisi barat daya dari luas danau kawah. Perlahan tapi pasti pula, danau kawah hilang ditelah gunung anakan baru.
Banyak yang menilai, inilah fenomena alam terbentuknya gunung baru. Transisi Gunung Kelud bergerak mengundang decak.
Anakan Gunung Kelud ini kemudian diberi nama Gunung Tunggul Argo yang berarti tumbuh. Penyebutan ini sekaligus menggambarkan anakan gunung yang terus berkembang. Sebuah sumber menyebut, kini, ukuran diameternya sudah berkembang menjadi 469 meter dengan ketinggian 250 meter di atas permukaan laut.
naskah hendro d. laksono | foto : boby n