Bermula dari pekerjaan warga Desa Kebonsari, Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur sebagian besar adalah peternak bebek petelur sejak tahun 1990-an, hingga sampai sekarang kampung setempat dikenal dengan Kampung Bebek.
Pemandangan kampung bebek sesuai dengan sebutannya. Sebagian besar warga di sana selalu sibuk dalam kerumunan bebek. Mereka selalu sibuk mengumpulkan telur-telur bebek yang bertebaran di sudut-sudut kandang, memberi makan sampai membersihkan kandang. Selain itu ada seorang yang sibuk membersihkan telur dan ada juga memilahnya.
Mungkin jarang orang yang tahu tentang keberadaan kampung bebek yang berada di Desa Kebonsari ini. Kampung bebek itu sendiri merupakan sentra ekonomi berupa kampung penghasil telur asin dengan kualitas nasional. Sejak empat tahun silam keluar sebagai juara pengembangan ternak bebek dan telur asin tingkat provinsi Jawa timur, setelah itu Desa Kebonsari ini diresmikan oleh Pemerintah Kabupaten Sidoarjo dengan sebutan kampung bebek.
Selain itu Desa Kebonsari, Kecamatan Candi yang mengangkat nama Sidoarjo di kancah nasional melalui sentra pengembangan telur asin dan bebek, mengikuti empat desa lainnya yaitu kampung krupuk, kampung jajanan, kampung batik dan kampung sepatu.
Menariknya, peternak telur bebek di Kampung Bebek juga terus melakukan terobosan dengan memberikan aneka rasa pada telur bebek yang mereka kelolah. Di mana pada awalnya, para pengusaha hanya diajari cara membuat telur rasa kepiting saja. Setelah mengetahui teknik dasarnya, para pengusaha rumahan itu berinovasi sendiri untuk menemukan formula lebih banyak varian rasa. Selain rasa kepiting, kini juga ada rasa udang, ikan salmon, dan rasa bawang.
“Hal ini dikarenakan telur bebek hasil desa ini terkenal kelezatannya dibandingkan dari daerah lain sehingga memacu para peternak untuk berinovasi,” tutur Sulaiman, salah saeorang peternak. Ia juga menjelaskan, yang membuat rasa telur bebek asal Desa Kebonsari berbeda dengan dari daerah lain, karena para peternak memberi ternaknya dengan makanan yang mengandung protein tinggi, di antaranya kupang dan kepala udang. Kedua asupan spesial itu bisa membuat rasa telur bebek jadi lebih istimewa.
Dalam perawatannya ternak bebek menurut Sulaiman sangatlah susah, dikarenakan untuk menjaga kualitas dari telur bebek, kita harus menjaga juga kualitas dari bebek itusendiri. untuk menjaga kualitas dari bebek tersebut warga Kebonasri ini memakai campuran bahan-bahan bumbu dapur yang ada sebagai jamu. Seperti jahe, laos, kemiri, bawang putih, bawang merah, dan lainnya. Bumbu dapur tadi kemudian diblender dan di campur dengan bahan makanan bebek-bebek tersebut.
Karena kurangnya pemerintah dalam dalam kesehatan baik vaksin atau penangulangan penyakit seperti flu burung yang menyerang beberapa waktu yang lalu, mengakibatkan berkurangnnya julah bebkyang ada selainitu produksi telur pun ikut turun drastis. Dimana dalam satu hari bebek-bebek tersebut bisa menghasilkan 1300 telur sekarang hanya menghasilkan 700 telur sampe 1000 telur perharinnya. “Selain itu mengakibatkan banyak peternak yang ada di Kebonsari banyak yang gulung tikar, mungkin dari 30 peternak bebekyang ada hanya tinggal setegahnya saja jelas,” jelas Sulaiman kembali.
Ia juga menjelaskan bahwa kurangnya turun tangan pemerintah dalam memperhatikan akses jalan menuju kampung bebek sendiri, sehingga banyak orang yang kesulitan dalam akses menuju kampung bebek tersebut.
Saat ini, setiap harinya minimal pak Sulaiman bisa menjual antara 700 sampai 1000 butir telur, kebanyakan para pembelinya yang langsung datang sendiri ke desa mereka. Satu butir telur matang harganya Rp 2.000, yang diasap Rp 2.200 selain itu pak Sulaiman menyediakan paket untuk pembelian telurnnya dari harga Rp 15.000 untuk 4 telur aneka rasa dan Rp 30.000 untuk 10 telur aneka rasa. Harga di sini memang sedikit lebih mahal dari daerah lain, tapi kualitas telur mereka sangat bagus.
Menuju Kampung Bebek
Untuk menuju ke Kampung Bebek, Anda bisa melalui dua rute yaitu dengan melalui jalur lingkar timur Sidoarjo ke arah Malang hingga mendekati pertigaan Candi (traffic light), di sisi kiri sesudah pompa bensin Anda akan menemukan gapura Kampung Bebek dengan patung Bebek dan sekeranjang telur. Atau jika Anda memutuskan untuk mengambil jalur dari kota Sidoarjo, Anda bisa lurus ke arah Candi hingga ketemu pertigaan setelah pabrik gula (traffic light), belok ke kiri sekitar 300 meter. Setelah ketemu gapura Kampung bebek disebelah kanan jalan, Anda tinggal mengikuti jalan utamanya berlapis aspal kurang lebih 1 km dan akan menemukan banyak pedagang telur asin.
naskah/foto : ogie satrya w