Menggagas bagaimana batas-batas lokal, regional, dan internasional yang tak lagi menjadi sebuah batasan adanya jarak geografis. Dua seniman muda, Bahtiar Dwi Susanto dan Ahmad Fuad Osman, menggelar pameran fotografi ‘Melihat Bersama’ di Galeri CCCL Surabaya pada 31 Maret hingga 11 April 2009 mendatang.
Karya seni fotografi di Indonesia memang tak jarang ditemui, diberbagai galeri seni di kota besar. Tetapi, berbeda dengan yang dipamerkan seniman dari Malaysia dan Indonesia ini. Pameran seni visual dengan menggunakan media foto, cetak dan slide show. Selain diadadakan di Galeri CCCL Surabaya, juga diadakan di Aula Perpustakaan Kota Malang.
Pada pameran kali ini juga ditampilkan, karya audio visual dan delapan video yang menggambarkan hubungan antara video dan seni lukis. Selain itu,di ruang Salle France digelar diskusi bersama dengan tema silang budaya dua negara Indonesia dan Malaysia.
Menurut penjelasan Ahmad Fuad Osman seniman Malaysia berbeda dengan seni fotografi lainnya. Di sini juga ingin menampilkan pengalaman budaya sendiri, dan kebiasaan di Malaysia.
“Pameran kali ini, merupakan objek penerapan pribadi, dan merupakan kilas balik dari masa ke masa tentang pejalanan di Malaysia,” tambahnya.
Visual art dalam pembicaraan ini telah banyak dikenal diberbagai negara, dunia sebagai bahasa universal dalam peradabannya lebih tua dari pada bahasa itu sendiri. Melihat lebih jauh bahwa perbedaaan negara dan regional dapat terlewati oleh beberapa pergerakan independen dalam konteks budaya.
Naskah : Shiska Pradibka A | Foto : Dhimas Prasaja