Festival rujak uleg kembali ramaikan ulang tahun Kota Surabaya yang ke-717 di Jalan Kembang Jepun, pada 9 Mei. Event tahunan ini mampu menarik animo masyarakat dari dalam Kota Surabaya dan luar kota.
Kebanyakan peserta rujak uleg 2010 kali ini mampu tampil bervariasi dalam menarik hati juri dalam lomba makanan khas Surabaya tersebut. Mulai dari kostum pocong, tentara, ibu ibu yang berdandan ala Bonek (pendukung Persebaya), Hanoman, punakawan, nenek sihir serta masih banyak lagi.
seluruh peserta yang mengikuti festival rujak uleg itu berjumlah 1250 orang ada yang terdiri dari 250 kelompok serta perorangan. “Saya yakin festival tahunan ini layak dijual dan terus di lanjutkan kedepannya,” ujar Walikota Surabaya Bambang Dwi Hartono.
Dari sejumlah peserta yang mengikuti festival ini berhak mendapatkan uang tunai senilai Rp 1,5 juta dan membawa pulang sepeda gunung.
Pengunjung yang memadati Jalan Kembang Jepun siang itu tak hanya bisa menikmati racikan gratis rujak saja. Namun, mereka semuanya merasa terhibur dengan selingan humor dari Djadi Galajapo dan Prio Aldjabar serta ning Ana (presenter Becak). Tak hanya musik patrol grup Adem Sari juga terus mengalunkan suara suara khas iramanya tak luput Ratna Listy juga membawakan beberapa lagunya.
Dalam festival rujak uleg ini ada lima kelompok yang berhasil memperoleh sepeda gunung serta uang senilai 1,5 juta tersebut. Antara lain Tim dengan kostum Joko Tarub asal Lontar Sambikerep, Komunitas Sepeda Tua Indonesia kostum Sodancho, Kelompok kostum Hanoman, Grup Bonek yang berasal dari Pakal, peserta Dayak dari Sidotopo Wetan.
Umi kalsum peserta berasal Nginden Jangkungan juga mengakui bahwa mencuri hati juri dengan kostum yang bervarian itu adalah salah satu dari penilaian juga. (naskah/foto : dhimas prasaja)