Gerobak berwarna kuning dan orange bertuliskan Bakso Modern Surabaya serta dua puluh sembilan foto mewarnai museum House Of Sampoerna mulai tanggal 9 Oktober hingga 1 November 2009 mendatang.
Hal ini bukan merupakan banyaknya penjual pamer gerobak.namun ini merupakan hasil sebuah penelitiantiga orang antara lain peneliti muda Tokyo university Ruici tanugawa dan David A sagita, serta Retno Harijanti kepala hurusan arsitektur Universitas Tujuh Belas Agustus 1945 Surabaya.
Dalam penelitian mengenai gerobak ini dua pemuda asal jepang itu (Tanugawa dan David A Sagita) melakukannya di Jakarta. Sedangkan Retno dan P4 (perumahan,pemukiman, dan perencanaan, perancangan kota) berusaha mengembangkannya dengan meneliti di beberapa titik kota surabaya serta taman kota dan Kedung Sepur, Kendal, Ungaran, Salatiga, Demak, Semarang, serta Purwodadi Jawa Tengah.
Menurut Retno saat ini gerobak telah mengalami sebuah evolusi.”iya bisa di bilang dari pikulan, sunggi hingga kemudian ada rodanya dan pada akhirnya di dorong ” , tutur wanita berjilbab ini.
“Ini yang merupakan awal terjadinya gerobak hingga saat ini yang di hiasi payung”, imbuh wanita yang juga Dosen fakultas teknik UNTAG ini.
“faktornya antara lain karena segi manajemen tiap penjual, strategi yang dilakukan dalam menarik pembeli serta semuanya juga menyesuaikan dengan skala kota yang mereka singgahi ”, paparnya dalam pembukaan pameran itu.
naskah dan foto: dhimas p.