Magetan (eastjavatraveler.com) – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Magetan terus berupaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor retribusi wisata, khususnya di Telaga Sarangan dan Telaga Wahyu. Meski sudah mencapai 92,43 persen dari target, capaian PAD masih dinilai belum maksimal.
Menurut Kepala Bidang Pariwisata Disbudpar Magetan, Eka Raditya, target PAD tahun 2024 yang telah ditetapkan melalui APBD induk sebesar Rp 21,186 miliar mengalami penyesuaian menjadi Rp 21,686 miliar pada P-APBD.
Hingga 30 Desember 2024, realisasi PAD mencapai Rp 20,044 miliar, dengan kontribusi utama dari Telaga Sarangan sebesar Rp 20,009 miliar dan Telaga Wahyu sebesar Rp 34,559 juta.
“Kami terus berupaya menggenjot pencapaian PAD, terutama dari sektor wisata unggulan. Telaga Sarangan dan Telaga Wahyu menjadi fokus utama kami,” ujar Eka saat ditemui media pada Selasa (31/12/2024).
Namun, kendala utama datang dari cuaca ekstrem yang berdampak signifikan pada jumlah kunjungan wisata. Kepala Disbudpar Magetan, Joko Trihono, menjelaskan bahwa kondisi ini menyebabkan penurunan kunjungan hingga 20–30 persen.
“Biasanya, kami bisa menjual hingga 20 ribu tiket dalam periode liburan tertentu. Namun, kali ini hanya sekitar 11 ribu tiket yang terjual,” jelas Joko.
Ia berharap kondisi cuaca segera membaik, terutama menjelang libur panjang, yang diharapkan menjadi momen pemulihan sektor pariwisata.
Joko juga menambahkan bahwa momentum ini sangat penting untuk mendukung pelaku usaha di sekitar destinasi wisata.
“Fenomena alam seperti ini memang tidak dapat kita kendalikan. Harapannya, cuaca segera bersahabat agar sektor pariwisata bisa kembali pulih,” pungkasnya. (abd)