Karakteristik pada manusia yang sangat aktif untuk saling berinteraksi sosial secara cepat, coba diimplementasikan dalam sebuah aplikasi jejaring sosial. Berangkat dari hal tersebut, Maret 2011 empat orang melakukan start development sebuah aplikasi bernama Catfiz dari Kota Surabaya.
Keempatnya adalah Jagat Hariseno, Mochammad Arfan, M. Noor Al-Azam, dan Aryo Nugroho terus memeras otak hingga akhirnya pada 28 Oktober 2011, bertepatan dengan semangat sumpah pemuda, aplikasi Catfiz telah dirilis dalam versi beta.
Upaya yang melandasi semangat mereka tak lain adalah rasa nasionalisme yang tinggi akan kemajuan Bangsa Indonesia. “Mengapa cost devisa negara pada penggunaan teknologi informasi besar dikeluarkan pada negara lain. Mengapa kita dengan bangganya banyak menggunakan facebook, twitter, dan lainnya. Nah, kalau kita mampu membuat gebrakan bikin aplikasi yang tak kalah dengan yang dibuat negara lain mengapa tidak,” ungkap salah satu Co Founder PT Duniacatfish Kreatif Media (Catfiz) Aryo Nugroho pada Eastjavatraveler.com.
Inilah inspirasi perjuangan yang dilakukan Aryo dan ketiga kawan lainnya dalam Catfiz. Sebuah inspirasi kemerdekaan berkomunikasi dengan messenger asli Indonesia. Sebuah perjuangan yang telah ditanamkan, perjuangan Indonesia di era keterbukaan informasi yang siap go internasional.
Catfiz bukan hanya sebuah messenger, pengalaman menggunakan social network juga dapat kita temui ketika kita menggunakan Catfiz. Cita rasa khas Indonesia yang hanya dapat kita nikmati di Catfiz inilah yang menjadi keunggulan Catfiz dibanding messenger lain. Dengan Catfiz pengguna pun dapat mengirimkan berbagai jenis file hingga kapasitas 50 Mb. Dan masih banyak kelebihan lainnya yang dapat ditemui dalam aplikasi ini.
Inovasi untuk kebanggaan sebagai anak bangsa tidak berhenti di situ saja. Melalui momen Hari Pahlawan pada 10 November 2012, Catfiz resmi masuk dalam Google Play Store yang bisa diunduh secara gratis oleh pengguna android di seantero dunia.
Gaung pun bersambut. Dalam seketika saat itu, diperoleh hasil memuaskan yaitu sebanyak 2,2 juta pengunduh aplikasi jejaring sosial Catfiz di Play Store. Dan, hingga 2013 terdapat data penggunanya adalah 49 % dari Indonesia sendiri, 37 % Saudi Arabia, 6 % Oman, dan selebihnya adalah negara-negara timur tengah lainnya. Jumlah user yang menggunakan aplikasi ini berdasar data terbaru adalah mencapai 4 juta user.
“Mungkin saat itu, bersamaan dengan krisis di Mesir dan berimbas pada beberapa negara timur tengah lainnya. Di mana, pengguna social media di sana dibatasi dalam menggunakan facebook, twitter, atau aplikasi messengers lain. Sehingga Catfiz yang sudah didukung dengan Bahasa Arab menjadi rujukan aplikasi yang digunakan user di sana,” jelas Aryo.
naskah | foto : m.ridlo’i