Kekurangan tak selamanya merugikan, mungkin itu yang dirasakan Ratna Nurlia Alfiandini, salah satu finalis Miss Indonesia 2015 ini. Kisah sukses perempuan berambut panjang dan berparas cantik itu bermula dari phobia terhadap suara keras, yang dialaminya saat masih kecil. “Kalau dengar suara keras bisa muntah, sakit.” Tuturnya mengenang.
Phobia dimasa kecil membuat Ratna tidak banyak teman, tapi diakui mahasiswa semester 6, jurusan Kedokteran Gigi salah satu universitas ternama di Surabaya ini, jika ia banyak membaca. Terutama novel dan cerpen. Kisah-kisah fiktif favorit diantaranya karya Nh. Dini, Kisah Seribu Satu Malam, dan masih banyak lagi. Kegemarannya membaca itu datang dari sang papa.
Tapi kini, anak pertama dari dua bersaudara ini, telah menghadapi phobia itu dan merubahnya jadi model dan presenter salah satu stasiun televisi swasta di Surabaya.
“Ini berkat mama, awalnya cuma terapis untuk nyembuhin phobia. Belajar publik speaking, untuk memacu rasa percaya diri, sekolah model saat SMP dan sampai sekarang.” Kisah perempuan yang memiliki tinggi 170 cm ini sambil tersenyum.
Finalis Miss Indonesia
Di usia yang semakin matang, rasa percaya diri perempuan kelahiran Surabaya 17 Desember 1994 ini semakin mantap. Terbukti, ia bisa mengikuti ajang Miss Indonesia 2015 mewakili daerah Aceh.
“Ratna berkesempatan mewakili Aceh, meskipun menemui banyak pro dan kontra waktu itu, tapi tetap Ratna tanggapi santai dan positif,” terang perempuan campuran Sumatra Barat dan Jawa Timur ini.
Tantangan tak berhenti sampai disitu. Setelah berhasil membawa nama Aceh, Ratna harus bersaing dengan perwakilan daerah lain. Rasa minder pun sempat menghampiri perempuan yang tinggal di Siodarjo ini saat pemilihan 15 besar Miss Indonesia, karena menurutnya finalis lain sangat hebat. “Sempet ngerasa down, down banget, banget,” ujarnya mengenang sembari tertawa kecil. Tapi rasa mindernya itu ia buang jauh selama sepekan sebelum pemilihan. Dan pada akhirnya, usaha kerasnya itu membawa namanya masuk dalam 15 besar finalis Miss Indonesia 2015.
naskah : pipit maulidiya | foto : farid rusly