Sesekali, berbeloklah ke Pasar Blauran, Surabaya. Berlokasi di Jl Kranggan, Tembok Dukuh, Surabaya. Menikmati kuliner khas Jawa Timur, jauh dari hingar bingar kota.
Menikmati soto ayam Lamongan, rujak cingur, gado-gado, gulai kambing, atau jajanan khas seperti gula-gula, gorengan, anek kue basah, dan masih banyak lagi. “Mau beli sedikit boleh, banyak malah bikin senang,” canda salah satu pedagang.
Dalam pasar, kita akan diajak berjalan di lorong cukup lebar, menikmati beraneka ragam buku dan majalah bekas, pigura atau hiasan rumah, pernak-pernik pelengkap ibadah, seperti tasbih, kopiah, dan lain-lain.
Buku dan majalah bekas di sini, dulu, kerap jadi rebutan mahasiswa rantau. Selain harganya murah, koleksi yang ada cukup lengkap dan up to date. Baik buku sekolah, hingga komik dan novel. Setelah ada Kampung Ilmu di Jl Semarang, blok buku bekas ini seolah meredup.
Meski demikian, beberapa buku koleksi langka masih ada di sini. Seperti buku tentang tokoh nasional, hingga sejarah dunia.
Soal harga? “Ditawar aja, asal nggak kebablasan,” kata mereka.
Berjalan ke dalam lagi, kita akan melihat berbagai gerai dengan etalase jam tangan, aksesoris, dan batu akik. Seperti biasa, harga yang ditawarkan cukup bersahabat.
Jadi, kapan ke Pasar Blauran?
(hendro d. laksono | foto : tiara aydin sava)