Gagasan tempat wisata ini memang unik. Di satu tempat, pengunjung bisa melihat sejarah panjang Jawa Timur. Mulai dari masa sebelum 1945, Revolusi Kemerdekaan, hingga Jawa Timur kini.
Di tempat ini, Galeri Waras, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur, Jl Jagir Wonokromo 350, Surabaya, pengunjung bisa melihat arsip-arsip yang tersimpan dan tertata rapi. Baik arsip tertulis hingga visual.
Lahirnya Galeri Waras tentu tak lepas dari keberadaan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Jawa Timur ini. Ditulis di laman jatimprov.sikn.go.id, lembaga ini dulunya bernama Lembaga Kearsipan Daerah. Lembaga ini sendiri keberadaannya dimulai dengan dibentuknya Arsip Nasional Republik Indonesia Wilayah Jawa Timur pada 1997.
Sedangkan keberadaan Kantor Arsip Daerah (KAD) yang didirikan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 10 tahun 1992 merupakan Unit Kearsipan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur.
Berlakunya Undang-undang Nomor 32 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, kedua lembaga tersebut merger kedalam Badan Arsip Provinsi Jawa Timur yang dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Daerah Nomor 41 Tahun 2000 tanggal 18 Desember 2000 dan diundangkan dalam Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 15 tahun 2001 Seri D.
Selanjutnya dengan berlakunya Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, lembaga kearsipan merger dengan lembaga perpustakaan menjadi Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 10 tahun 2008 tanggal 20 Agustus 2008.
Terakhir dengan lahirnya Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah menjadi landasan hukum terbentuknya Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur dengan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 64 Tahun 2016.
Agar Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Jawa Timur bermakna bagi masyarakat, khususnya pelajar, tahun 2015, dibentuklah Galeri Waras. Nama ini merupakan kependekan dari Wisata Arsip untuk Anak-anak Sekolah.
Galeri ini mengedepankan unsur edukatif, inspiratif, dan rekreatif, dengan tujuan meningkatkan wawasan kesejarahan, nasionalisme, membangun jati diri, dan karakter bangsa melalui arsip.
Koleksi yang dipamerkan di tempat ini merupakan arsip statis yang tersimpan. Seperti arsip kertas atau tekstual sebanyak 51.136 berkas tahun 1816 hingga 2010. Lalu arsip foto sebanyak 111.642 ekspos tahun 1920 – 2015, arsip film sebanyak 6.775 terdiri dari film 16 mm, video, dan VCD. Koleksi lain adalah peta atau gambar teknik sebanyak 1.783 lembar.
Koleksi ini kemudian dikelompokkan dalam, pertama, Jawa Timur sebelum 1945. Di sini pengunjung bisa melihat foto dan arsip yang dikemas dalam sarana visualisasi banner dan showcase. Di antaranya, arsip dan buku masa Hindia Belanda, dan foto Jawa Timur tempo dulu.
Kelompok kedua, Jawa Timur Masa Revolusi Kemerdekaan 1945 – 1949. Di sini kita bisa melihat arsip Jawa Timur pada masa perang mempertahankan kemerdekaan, termasuk arsip tulisan tangan para pelaku pertempuran Surabaya.
Di kelompok ini kita juga bisa melihat foto-foto perjuangan TNI dan rakyat Jawa Timur, di antaranya, pertempuran 10 Nopember 1945, gerilya Jenderal Sudirman, operasi PKI di Madiun, hingga penyerahan kedaulatan RI oleh Belanda.
Kelompok ke tiga, ada Jawa Timur Membangun. Di sini kita bisa melihat informasi perjalanan pemerintah dan rakyat Jawa Timur dari tahun 1950 hingga sekarang. Termasuk riwayat Hari Jadi Povinsi Jawa Timur, profil Gubernur Jawa Timur, Pemilu, Pilkada, dan masih banyak lagi.
Tertarik untuk datang ke Galeri Waras, silahkan datang pada jam layanan pengunjung Senin-Kamis, pukul 08.00 – 15.00 WIB dan Jumat pukul 08.00 -14.00 WIB. (hendro d. laksono | foto : tiara aydin sava)