Terhitung delapan hari lagi, umat muslim menunaikan ibadah puasa. Pada bulan penuh berkah tersebut, Hotel Majapahit Surabaya menawarkan berbagai menu berbuka khas Indonesia yang kaya akan bumbu dan rempahnya.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, kali ini Hotel Majapahit kembali menggelar Ramadhan Bazzar. Dimana sajian menu yang disediakan “all you can eat” atau bisa makan sepuasnya saat berbuka puasa, mulai pukul 17.30 sampai 21.00 di Balai Adika.
Sekalipun bisa makan sepuasnya, anda cukup membayar 138 ribu rupiah per-orang dan dengan harga 89 ribu rupiah untuk anak-anak usia lima sampai 12 tahun.
Dengan menggunakan tema Angkringan, menu-menu seperti Sego Jinggo (nasi campur Bali), Barbeque Ceker, Usus Ceker, dan beberapa menu tradisional lainnya disajikan dengan konsep bintang lima. Untuk minuman berbuka, Hotel Majapahit mengusung banyak menu seperti es dawet, es campur, ronde, dan masih banyak lagi. Sementara untuk takjil, disediakan sup dan sedikit sentuhan Jepang oleh Sumendra-Executive Chef Hotel Majapahit.
Selain berbagai menu tradisional, ditawarkan juga sajian khas Timur Tengah, yaitu Chicken Shawarma ala Hotel Majapahit yang bisa dinikmati bersama keluarga atau kolega di Angkringan Ramadhan nanti.
Untuk menambah semangat Ramadhan kali ini, satu hal lain coba ditampilkan oleh Hotel Majapahit. Yaitu berdirinya miniatur Masjid Qolsärif setinggi 1,5 meter di lobi hotel. Masjid dengan warna putih dan biru itu terletak di Kazan, salah satu kota terbesar di Rusia. Masjid tersebut adalah bukti adanya pengaruh Islam di Rusia sejak abad ke-10. Menurut sejarah, nama Qolsärif berasal dari seorang tokoh ulama yang sedang mengabdi di kota Kazan. Ia meninggal dengan sejumlah muridnya saat mempertahankan kota dari kependudukan Rusia pada tahun 1552.
Meskipun sempat dirobohkan pada masa Uni Soviet, masjid ini kembali dibuka sebagai tanda perayaan 1.000 tahun Kazan. Masjid yang didesain oleh arsitek Rusia I. Sayfullin dan S.Shakurov ini semakin unik, karena bersebelahan dengan katedral. Miniatur Masjid Qolsärif berhasil dibuat oleh tangan salah satu Chef Internasional Majapahit, Khoiron. Dengan menghabiskan 20 kg coklat putih dengan hiasan kurma dan miniatur pohon kurma yang sepenuhnya dibuat dari bahan makanan, selama dua puluh hari.