Memperingati Hari Jadi Kota Surabaya ke-722, Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta (STKW) menggelar pameran seni bertajuk Madjapahit di Udjung Galuh di Art Gallery House of Sampoerna Surabaya.
Pameran yang berlangsung mulai 7 Mei hingga 7 Juni 2015 ini memang digelar untuk ikut memeriahkan perayaan ulang tahun Kota Surabaya. Kata Galuh pada tema Madjapahit di Udjung Galuh sendiri berarti Surabaya.
Madjapahit di Udjung Galuh berisi karya seni seperti keramik, sketsa, batik, patung, serta fotografi yang dikerjakan oleh sekitar 20 mahasiswa lewat bimbingan tiga dosen. Studi data dan pengerjaan dari karya-karya seni tersebut sendiri telah dilakukan sejak setahun yang lalu.
Minkhatus Saniyah, penanggung jawab acara, mengatakan ia dan teman-temannya cukup bangga dengan antusiasme yang ditunjukkan pengunjung pameran. “Pada pembukaan pameran sendiri, sudah sekitar 100 pengunjung yang hadir,” ujarnya.
Publikasi yang dilakukan oleh pihak House of Sampoerna sendiri juga dirasa sangat membantu bagi Minkhatus dan kawan-kawan. Menurutnya, dengan kredibilitas yang dimiliki oleh House of Sampoerna, maka tidak akan sulit untuk menarik minat pengunjung datang melihat sebuah pameran. “Di sini kan selektif sekali ya, jadi kami sangat bangga bisa pameran di sini. Selain itu pengunjung juga pasti tertarik untuk datang,” tuturnya.
Sedangkan untuk kendala yang Minkhatus dan teman-temannya hadapi selama pengerjaan karya, adalah bahwa data seputar Madjapahit sangatlah terbatas. Ia mengaku sangat kesulitan menemukan data valid yang akan dijadikan acuan dalam menciptakan sebuah karya seni yang dapat dipertanggungjawabkan. “Saya juga heran mengapa bisa begitu,” ujarnya.
Meskipun sudah sering menggelar pameran seni bersama rekan-rekannya, Minkhatus mengaku baru pertama kali menggelar pameran dengan tema khusus seputar Kota Surabaya. Ia dan teman-temannya pun tertantang untuk kembali ikut berpartisipasi pada peringatan ulang tahun Kota Surabaya tahun depan. “Biasanya kami pameran setiap tahun itu lima sampai enam kali. Tapi kami sangat tertarik dengan tema khusus seputar Kota Surabaya,” tuturnya menutup perbincangan.
naskah dan foto : jonif lintang