Budaya ngopi alias minum kopi sudah dikenal sejak kakek dan nenek buyut kita. Bahkan sampai hari ini, kebiasaan itu sudah merambah sampai dunia remaja. Namun untuk sebagian remaja sebutan ngopi sekarang ini agaknya sedikit mengekor ke dunia Barat, ‘hangout’ begitu mereka menyebutnya.
Hangout menjadi alternatif ketika sedang ingin berkumpul dengan teman, mengerjakan tugas, atau bahkan saat galau melanda. Seperti yang diakui Istadzah seorang wirausahawati berumur 23 tahun, “pengen hangout yaa pas lagi BT (bad time) dan sumpek,” ujarnya sembari tertawa lepas.
Tren hangout pun dibaca Jordy, Yusuf, dan Arizal sebagai momen yang pas untuk memulai bisnis Cafe Hoomee di Jalan Karang Menur Timur 90 Surabaya.
Sejak 4 bulan berdirinya, cafe yang berada di area kos-kosan mahasiswa UNAIR ini sedikit demi sedikit mulai dilirik sebagai tempat yang nyaman untuk hangout. Selain memiliki tata ruang yang unik karena bernuansa homey atau seperti rumah sendiri, juga karena menu yang disediakan bisa dibilang cukup lengkap.
“Kita punya menu lengkap, mulai dari cemilan seperti Churros Cappocino, Green Tea Pancake sampai menu berat Chicken Wing. Mau minum kopi ada Java Arabica, Dark Cocolate Coffe, Cok Coffie (coklat yang dihaluskan dengan kopi), mau Susu, sampai Frappe (minuman es kopi) pun ada,” jelas Jordy Radith Pradika, Marketing Cafe Hoomee.
Agar semakin nyaman dan lengkap seperti di rumah sendiri, cafe ini juga menyediakan berbagai mainan yang bisa dimainkan bersama, seperti monopoli dan play card.
Sebagai info, bisnis Cafe Hoomee merupakan salah satu bentuk kreatifitas anak muda di Surabaya. Hal ini dibuktikan dengan semangat bisnis tiga pendirinya, yang masih menempuh pendidikan S1 semester akhir di universitas negeri di Surabaya. “Sebagai anak muda kita harus kaya di negara kita sendiri. Mulai jualan, karena bisnis market sangat menjual dan banyak peluang,” terangnya dengan penuh semangat.
naskah : pipit maulidiya | foto : rangga yudhistira