Ir. Nurul Huda, namanya mungkin belum banyak dikenal oleh banyak orang. Tapi di kalangan pebisnis batik Nurul Huda sudah tidak asing lagi. Selain sebagai pebisnis ia juga dosen Fakultas Pertanian Universitas Merdeka Surabaya tahun 1988 hingga sekarang.
Kesibukannya luar biasa, dari RT sampai Nasional. Dari ketua takmir masjid, ketua koperasi, dan anggota tim teknis standarisasi batik nasional (dari 13 orang seluruh Indonesia jadi satu-satunya yang berasal Jawa Timur).
Pria kelahiran 3 Desember 1964 ini memulai karir bisnisnya tahun 1982 dengan hanya modal 50 ribu rupiah. Desain batik tulis yang pertama kali ia buat dipajang di rumahnya dan tak akan ia jual berapapun. Berkat konsistensinya. beberapa penghargaan kerap menghampirinya.
Sebut saja rekor dunia pembuat batik terpanjang yang disematkan padanya oleh Museum rekor Indonesia beberapa tahun lalu. Terakhir bahkan ia menjadi manajer film wilayah Sidoarjo dan Surabaya. untuk pembuatan film kolosal Gajah Mada buatan Renny Masmada. Seorang seniman, sutradara, produser sekaligus penulis.
Untuk jabatan manajer ini, ceritanya baru sebulan yang lalu ditawari jabatan ini. Ia ditugaskan mengurusi film kolosal ini karena membutuhkan banyak kru sampai 4000 orang untuk pembuatan film ini. Film yang bertujuan menarik kembali sejarah kejayaan Indonesia yang dulu ditakuti. Negeri superpower bahkan jauh sebelum Amerika. Ia juga sering menjemput artis-artis kawakan di Bandara seperti Jajang C. Noer dan Pong Hardjatmo untuk meninjau lokasi sambil sekaligus mempromosikan wisata jawa timur. Tugasnya banyak dan berat.
Selain bisnis yang berorientasi ekonomi, tempatnya juga menyediakan ruang praktek anak-anak sekolah SMK untuk melakukan praktek kerja PSG magang selama 3 bulan bergantian dari seluruh Surabaya dan Sidoarjo terus-menerus selama 1 tahun bergiliran. “Ini anugerah luar biasa dari Allah kepada saya,” pungkasnya.
naskah|foto : muchson darul fatoni