Kabupaten Pasuruan Jawa Timur, selain terkenal dengan potensi alam dan budayanya seperti Kebun Raya Purwodadi, dan Taman Safari Prigen serta potensi sektor industri dengan Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER)-nya di wilayah seluas 147.401,50 Ha ini juga terdapat potensi kerajinan bordir terutama dengan julukan di salah satu kota kecamatannya, Bangil Kota Bordir atau sering disingkat Bangkodir.
Mampir saja ke Sentra Bordir Bangil yang juga merupakan sekretariat Asosiasi Pengusaha Bordir (Aspendir) Kabupaten Pasuruan. Karena di tempat ini tersedia berbagai pilihan souvenir menarik dan pernak pernik hasil kreasi dan kerajinan bordir dari berbagai wilayah Pasuruan.
Sentra kerajinan bordir ini terletak di Jl Pattimura (Pembangunan) No. 999 Bangil. Lokasi strategis untuk pengembangan usaha karena terletak di jalan protokol jawa Timur yang menghubungkan surabaya dengan sentra wisata seperti Taman Sari, Gunuung Bromo, Prigen dan arah wisata ke Bali. Sentra ini memajang kerajinan bordir khas Kota Pasuruan. Baik tas aplikasi, tempat tissue, tutup gelas, mukena bordir, taplak panjang, sarung galon, mini bed cover, hand painting, daster bordir, kebaya bordir, sarung bantal, taplak meja, bordir lukisan dan berbagai hiasan unik lainnya. Tersedia juga kartu nama di bawah masing-masing hasil kerajinan bordir bila tertarik mengunjungi tokonya langsung.
Menurut Ibu Yoenati Soewarno Ketua Aspendir 2014 yang baru bahwa pada bordir pasuruan belum ada motif atau kekhasan yang membedakan dengan hasil bordiran kota lain. Hasil bordirannya masih heterogen. Orang awam akan sulit membedakan mana hasil bordiran khas pasuruan dengna kota lain bila tidak membeli sendiri hasil kerajian bordir di Pasuruan langsung. Pembeda akan terlihat saat diadakan pameran bordir misalnya di Jakarta. Sesama pebisnis bordir secara intuisi dan pengalaman akan tahu perbedaan khas masing-masing kota.
Tidak seperti anggapan orang, bisnis kerajinan bordir ini adalah bisnis yang sulit. Orang awam sering mengira bisnis ini hanya soal menjahit dan menyulam secara sederhana.Tapi pada kenyataannya bisnis ini memerlukan ketekunan yang cukup tinggi baik soal pembuatan bordir maupun pemasarannya. “Harus dipertimbangkan warna kain,warna stick untuk bordir. Sulit. Sepintas mudah, tapi setelah bisnis ini ditekuni ternyata cukup sulit,” ujar Yoenati.
naskah|foto : muchson darul fatoni