Dalam rangka melestarikan tradisi dan budaya khas Gresik, Assosiasi Souvenir Gresik (ASSIK) bersama Masyarakat Pecinta Sejarah dan Budaya Gresik (MATASEGER) dan komunitas Street Market Indie Clothing Gresik menggelar “Festival Damar Kurung dan Lampion Nusantara 2013”. Festival ini adalah kali kedua setelah tahun lalu di gelar dengan tema “Festival 1001 Damar Kurung 2012”. Berbeda dengan tahun sebelumnya yang hanya diselenggarakan 1 malam saja, tahun ini akan diperpanjang hingga 3 malam mulai 19-21 Juli 2013, sehingga memungkinkan pengunjung dari luar daerah akan hadir menyaksikan langsung kegiatan ini.
Sebagai tokoh pelukis Damar Kurung pada masanya, nama Masmundari sangat melekat dengan upaya yang sangat hebat untuk melestarikan kesenian tradisi khas Gresik. Namun, seiring berjalannya waktu, Damar Kurung kian meredup bersama setelah sepeninggal Sang Maestro Masmundari. Demi menjaga kesenian tradisi Kota Gresik yang sudah menjadi ciri khas kota ini, Festival Damar Kurung dan Lampion diadakan untuk membangkitkan kembali warisan budaya Indonesia yang hampir terlupakan.
Berbagai rangkaian acara juga dihadirkan seperti, kesenian Pencak Macan dan tari Budaya Gresik, Pameran Foto Gresik Djaman Doeloe, Pameran Lukisan Damar Kurung, serta dialog budaya mengenai sejarah asal-usul tradisi Damar kurung dengan narasumber terkait (direncanakan oleh: DR.Ika Ismurdyahwati, ITB,Penulis Buku Damar Kurung). Selain itu akan ada parade kostum carnival Gresik dan pemutaran video dokumenter pelukis Damar kurung legendaris Alm. Masmundari.
Acara tradisi yang digelar di area parkir timur WEP Gresik ini, diselenggarakan sebagai upaya untuk melestarikan kesenian tradisional pesisir Kota Gresik yang terancam punah. Berbagai upaya dilakukan untuk memperkuat identitas budaya khas daerah dengan kegiatan kreatif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kegiatan ini juga memiliki misi untuk memperkenalkan produk-produk Ekonomi Kreatif dan Kerajinan Rakyat Gresik dengan digelar Pasar Souvenir , Kerajinan Rakyat, Kuliner Gresik dan Local Clothing. Diharapkan, acara tradisi seperti ini juga bisa menjadi ajang promosi pariwisata yang seluas-luasnya untuk mengenalkan identitas tradisi kota itu sendiri.
naskah/foto : farid rusly
1 Comment
semoga berlanjut dan dilanjutkan oleh generasi mendatang. Salam Budaya Kris Adji AW