Dengan cara yang berbeda, grup Kartun Indonesia menyorot kondisi petani Indonesia. Menyentil lahan petanian yang kian sempit, beras impor, bahkan imajinasi tentang petani yang suatu saat akan musnah ditelan bumi.
Karya-karya gemilang itu kemudian dipajang dalam sebuah kontes berlabel “Kontes Kartun Opini 2 – Potret Petani Indonesia”. Hasilnya, kartun bertajuk ‘Kurangnya Lahan Pertanian (3)’ karya Muhammad Affan Siregar, terpilih sebagai karya terbaik. Karya kartunis asal Medan, Sumatera Utara ini, menyingkirkan 41 karya yang dikirim dari berbagai daerah di Indonesia. Seperti Banten, Surabaya, Semarang, Aceh, dan masih banyak lagi. “Tiga juri bersepakat, karya ini layak jadi juara. Selain memiliki kekuatan visual yang kuat, pesan yang disampaikan juga sangat mengena,” papar Hendro D. Laksono, praktisi media, salah satu juri dalam kontes ini.
Kartun ini berkisah tentang lahan petani yang dihimpit gedung-gedung tinggi. Dengan penuh daya, para petani berupaya agar lahan yang tersisa terus bertahan. Sementara di tengah mereka, berdiri tanaman padi yang tersisa. “Karya-karya yang masuk memiliki kualitas yang luar biasa. Baik secara teknis visual maupun pesan. Jujur saja, tim juri rada kerepotan untuk menentukan mana karya-karya terbaik,” tambah Hendro.
Kontes Kartun Opini Periode Dua digelar sejak 5 April 2013 lalu. Bekerja sama dengan Serikat Petani Indonesia, kontes yang digagas Komunitas Kartunis Indonesia (Kartunesia) ini diam-diam mencuri perhatian dari banyak kartunis tanah air. Ttak kurang dari 41 karya peserta masuk ke meja panitia dan wall grup Kartun Indonesia di FB. Sayang, karena terbentur standar pemenuhan persyaratan, 11 diantaranya harus gugur di tengah jalan. Kontes ini secara resmi ditutup pada 25 Mei 2013 jam 23.59 WIB lalu. Selanjutnya dilakukan penjurian pada tanggal 26 Mei 2013 hingga 29 Mei 2013. Dan daftar pemenang diumumkan hari ini (30/5).
Juri dalam kontes ini adalah Hendro D. Laksono (praktisi media, founder Kartunesia), Kong Stones (praktisi digital artwork, kartunis, pengurus Kartunesia), dan Toni Malakian (kartunis). “Poin yang dikantungi sembilan kartun terbaik memiliki selisih yang relatif tipis. Paling sulit saat menentukan juara dua dan tiga,” ungkap Kong Stones. Tapi pada akhirnya, lanjut dia, juri bersepakat memenangkan “Lahan Mimpipun Terancam” karya Agus Nugroho Karung sebagai juara 2 dan “Rawat dan jaga (sawahmu), nak!” karya Rico Gangga Sulestyo. Agus Nugroho adalah kartunis asal Bandung, sedangkan Rico berasal dari Banten.
“Saya melihat karya mas Agus memiliki unsur humor yang kental, sementara karya Rico unsur humor gelap yang kuat,” jelas Toni Malakian. Kartunis yang rajin berkarya saat traveling ini menambahkan, pada kartun karya Agus, tak muncul kesan perlawanan yang kuat. Berbeda dengan karya Rico. “Tapi pertimbangan teknis artistik menjadi penting, dan itu terlihat pada karya mas Agus,” kata Toni.
artwork : kartunesia.com | istimewa
1 Comment
Kartunnya bagus-baguuusss. Mau ikut jadi minder. Ha ha ha