Close Menu
eastjavatraveler.comeastjavatraveler.com
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    eastjavatraveler.comeastjavatraveler.com
    Indonesia Keren!
    • Beranda
    • Travel
    • Cinderamata
    • Kuliner
    • Hotel dan Resto
    • Seni Budaya
    • Gaya Hidup
    • Profil
    • News
    eastjavatraveler.comeastjavatraveler.com
    Home»Traveling»Pesona Melebur dalam Masjid An-Nur
    Traveling

    Pesona Melebur dalam Masjid An-Nur

    Abdul RahmanBy Abdul Rahman31 January 2013Updated:14 January 2018
    Facebook Twitter LinkedIn Email WhatsApp

    Kediri, baik pada wilayah administrasi kota maupun kabupaten sangat kental dengan ciri khas budaya Islami. Selain terdapat beberapa pondok pesantren terkenal, seperti Lirboyo, Jampes, Ploso, Bendo, atau lainnya. Di Kediri juga terdapat masjid dengan gaya arsitektur bangunannya yang menggoda pandang saat melintas di depannya.

    Masjid itu tak lain adalah, Masjid An-Nur, di Jalan Panglima Sudirman, Pare, Kabupaten Kediri. Ada banyak alasan mengapa masjid ini layak kita kunjungi. Mulai dari lahan parkirnya yang cukup luas dan aman untuk segala jenis kendaraan, sentra pedagang kaki lima, taman-taman bersantai yang cukup nyaman dan rindang, hingga yang patut kita ingat adalah gaya arsitekturnya yang cukup menawan.

    Bahkan, lantaran gaya arsitektur masjid yang berdiri di atas lahan seluas sekitar 4 hektar, Masjid An-Nur meraih penghargaan Juara Pertama Sayembara Internasional untuk kategori Perancangan Arsitektural Masjid, termasuk pemanfaatan teknologi modern dalam arsitektur masjid. Penghargaan ini diberikan Pemerintah Kerajaan Saudi Arabia dalam rangka memperingati 100 tahun berdirinya Kerajaan Saudi, akhir Januari 1999 silam.

    Pada umumnya gaya bangunan masjid di Indonesia, gaya arsitektur khas Jawa dari masjid yang namanya diambil dari Kyai Nurwahid, pejuang Islam yang terkenal di Pare yang dimakamkan di Desa Tulung Rejo, Pare, Kabupaten Kediri ini, dapat kita lihat jelas pada bagian atapnya, yang berbentuk tajug serta atap joglo yang terdapat di tempat masuk masjid.

    “Namun, supaya terkesan ekspresif, atap tajug dirancang berebentuk piramid di bagian atasnya, dengan kemiringan sudut yang dipertajam sedemikian rupa, sehingga diperoleh kesan atap yang menjulang ke langit,” ujar Sugeng Gunadi, Perancang bangunan Masjid An-Nur. Bangunan beratap tajug dan joglo itu, konon, telah dikenal sejak masa Kerajaan Kahuripan dan Doho.

    Dalam arsitektur tradisional Jawa, biasanya atap tajug atau joglo ditunjang empat soko guru. Pada Masjid An-Nur, setiap soko guru itu digandakan menjadi empat soko guru. Keempat soko guru ini disatukan oleh balok pengikat yang saling bersilangan di tengah dengan arah miring ke atas dan bersatu di titik puncak persilangan. Pada titik inilah balok pendukung space frame yang digunakan untuk konstruksi atap itu bertumpu. Sehingga menyimbolkan satu tujuan kita saat beribadah, yakni pada Sang Kuasa.

    Struktur space frame dipilih untuk kerangka atap bertujuan untuk memberi kesan ringan yang diekspresikan oleh rerangka space frame tersebut, yang sengaja tidak ditutup dengan plafond, sehingga kontras dengan kesan kokohnya susunan balok dan soko-soko guru pendukungnya. Menurut pengurus masjid, rancangan Masjid An-Nur ini juga terinspirasi dari konsep yang dibawakan John Portman, Arsitek asal Amerika Serikat. Hal ini dapat terlihat dari salah satu elemen rumah yang paling menonjol, adalah kolom-kolomnya.

    Kolom yang berbentuk bengkok itu didalamnya dikosongkan dan difungsikan khususnya untuk sirkulasi antar ruang dan tangga, yang menghubungkan lantai bawah dan lantai atas. Kolom yang dibengkokkan inilah yang digunakan perancang untuk kolom-kolom masjid bagian luar, dengan tujuan untuk memberi proporsi yang sesuai dengan jarak kolom yang membentengi tiga traffee bagian luar. Selain itu juga memberikan tampilan yang kontras antara kolom lingkar yang kokoh dengan bidang dinding kaca lebar yang transparan di lantai satu. Bidang dinding kaca ini diperlukan untuk memberi kesan bebas pada para jamaah dari dalam masjid yang ingin melihat ke taman di luarnya.

    Dalam keseharian, keberadaan masjid ini selain sebagai sarana ibadah, juga dijadikan tempat belajar pelajar Kampung Inggris yang letaknya kebetulan berdekatan, di saat pagi atau siang hari warga sekitar atau pengunjung dari luar kota juga memanfaatkan area taman yang ada di sisi barat, timur, atau samping masjid untuk rekreasi maupun sekadar bersantai menikmati udara yang berhembus.

    naskah: m. ridlo’i | foto: farid rusly

    Tempat Wudhu dengan gaya atap cungkup. Menjadi salah satu ikon masjid ini.
    Setiap pagi pelajar Kampung Inggris Pare menggunakan masjid ini sebagai sarana belajar dan beribadah.
    Soko guru yang ada di halaman depan masjid.
    Lokasi masjid di tengah kota dilengkapi taman kota, membuat pengunjung atau warga sekitar merasa nyaman.
    an nur pare kediri masjid an-nur masjid kediri masjid pare wisata kediri
    Share. Facebook Twitter LinkedIn Email WhatsApp

    Info Lainnya

    Liburan Imlek 2025, Pemkot Surabaya Siapkan Beragam Kegiatan Menarik di Kebun Raya Mangrove

    26 January 2025

    Stasiun Banyuwangi Kota Tampil dengan Sentuhan Arsitektur Osing

    7 January 2025

    Mahasiswa UNAIR Juara Pertama di Kompetisi BIP BCA, Angkat Potensi Kampung Lontong Surabaya

    22 November 2024
    Leave A Reply

    This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

    INFO TERBARU

    Surabaya Tampilkan Pesona Laser Air Mancur di Malam Keakraban Munas VII APEKSI

    9 May 2025

    Inovasi Kedai Kopi Digital UB Angkat Daya Saing Desa Wisata Kopi Banyuwangi

    3 May 2025

    Hari Kartini, Aston Madiun dan KKI Gelar Nguri-Uri Budhoyo Usung Pesona Pengantin Adat Yogyakarta

    29 April 2025

    ARTOTEL TS Suites Surabaya Jadi Pilihan Favorit Staycation Saat Lebaran 2025

    7 April 2025

    72.500 Wisatawan Kunjungi KBS Saat Libur Lebaran, Target 100 Ribu Pengunjung

    6 April 2025

    Mojotirto Festival 2025, Momentum Refleksi dan Pelestarian Air di Mojokerto

    23 March 2025

    ARTOTEL TS Suites Surabaya Gelar Earth Hour 2025, Matikan Lampu Satu Jam untuk Bumi

    22 March 2025

    Sambut Ramadan, Pemkot Surabaya Hiasi Kota dengan Ornamen Bernuansa Timur Tengah

    3 March 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
    • Tentang Kami
    • Iklan
    • Komunitas
    • Video
    • Surabaya
    • Indonesia
    • Kontak
    • Arsip
    © 2025 eastjavatraveler.com | stunning east java

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.