Close Menu
eastjavatraveler.comeastjavatraveler.com
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    eastjavatraveler.comeastjavatraveler.com
    Indonesia Keren!
    • Beranda
    • Travel
    • Cinderamata
    • Kuliner
    • Hotel dan Resto
    • Seni Budaya
    • Gaya Hidup
    • Profil
    • News
    eastjavatraveler.comeastjavatraveler.com
    Home»Profil»Mengolah Limbah Jadi Berlembar Rupiah
    Profil

    Mengolah Limbah Jadi Berlembar Rupiah

    Abdul RahmanBy Abdul Rahman1 October 2012
    Facebook Twitter LinkedIn Email WhatsApp

    Sejak ditetapkan pada tahun 2009 lalu batik sebagai world heritage, setiap 2 Oktober di Indonesia kita peringati sebagai Hari Batik Nasional. Begitu banyak mahakarya pelestari seni batik terlahir di bumi tercinta. Salah satu yang telah dilakukan Lulut Sri Yuliani.

    Tidak salah memang lantaran kegigihannya dalam menciptakan sebuah kreasi batik dari limbah mangrove yang diolahnya menjadi bahan dasar pewarna batik, hingga diangkat sebagai pakem dalam setiap helai batik yang dikenal dengan sebutan Batik Seru ini, membuat wanita kelahiran Surabaya, 24 Juli 1965 ini meraih penghargaan Kalpataru untuk kategori Perintis Lingkungan dari Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono di Jakarta tahun 2011 lalu.

    Batik Mangrove karya Lulut sendiri juga sudah populer, tak hanya di Surabaya, melainkan juga sudah go international. Batik dengan motif ekosistem mangrove, laut, dan berbagai corak khas Suroboyoan seperti ayam bekisar dan lainnya ini banyak diburu pecinta batik. Baik ketika even pameran, atau bahkan tidak sedikit dari mereka yang datang langsung ke tempatnya.

    Sejak mulai dikembangkan pada tahun 2007 hingga kini, batik mangrove karyanya sudah ada sekitar 300-an pakem, bahkan lebih. Dari jumlah ini bisa tercipta ribuan motif batik. Dan, dari satu desain tercipta banyak corak, namun tetap satu pakem versi Lulut sendiri. Bahkan tidak main-main untuk menjaga kreasi karyanya, ia telah mempatenkan pakemnya.

    Di samping itu, pemilik Griya Karya Tiara Kusuma ini juga mengutamakan jiwa sosial. Yakni dari hasil penjualan batik serunya, 2,5 persen hasil laba batik ini disumbangkan untuk pelestarian kawasan hutan mangrove, serta pengembangan bahan warna dari limbah olahan mangrove.

    Limbah-limbah dari mangrove tersebut, selain diolah kembali oleh Lulut menjadi karya batik, juga diolah kembali menjadi berbagai produk konsumsi lainnya. Misalnya dengan menciptakan sabun alami dari buah-buah mangrove. Kemudian memproduksi sirvega, sabun cair mangrove toga. Karena dibuat dari bahan alami, bekas cucian dengan sabun sirvega itu tak merusak lingkungan. Sehabis mencuci peralatan, sisa sabun sirvega dia gunakan untuk menyiram tanaman di teras rumahnya.

    Dari upaya yang telah dilakukan, Lulut berpesan, agar kita sebagai manusia jangan sampai merusak lingkungan dan jangan membuang limbah lingkungan menjadi sesuatu yang merusak. “Justru dengan limbah ini kita bisa menggunakannya menjadi sebuah aset atau produk yang akhirnya menjadi roda perekonomian kita,” tegasnya.

    Perkembangan terbaru, Lulut dalam waktu dekat segera membuka tempat produksi yang lebih besar. Hal ini baginya sudah tidak dapat dipungkiri lagi, karena melihat pesanan akan beberapa produknya cukup besar. Baik dari dalam maupun luar negeri. Dari sebuah usaha kecil hingga menjadi besar, menghasilkan ratusan ribu hingga jutaan rupiah dari sebuah mahakarya berbahan limbah.

    naskah: m.ridlo’i | foto: farid rusly

    Share. Facebook Twitter LinkedIn Email WhatsApp

    Info Lainnya

    Bikin Bangga, Mahasiwa Unair ini Promosikan Seni Budaya Indonesia di Malaysia

    26 January 2023

    Bikin Bangga Jatim, Adinda Cresheilla Raih 3rd Runner Up Miss Supranational 2022

    21 July 2022

    Ini Dia, Pastry Chef Baru dari Aston Madiun

    14 September 2021
    Leave A Reply

    This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

    INFO TERBARU

    Surabaya Tampilkan Pesona Laser Air Mancur di Malam Keakraban Munas VII APEKSI

    9 May 2025

    Inovasi Kedai Kopi Digital UB Angkat Daya Saing Desa Wisata Kopi Banyuwangi

    3 May 2025

    Hari Kartini, Aston Madiun dan KKI Gelar Nguri-Uri Budhoyo Usung Pesona Pengantin Adat Yogyakarta

    29 April 2025

    ARTOTEL TS Suites Surabaya Jadi Pilihan Favorit Staycation Saat Lebaran 2025

    7 April 2025

    72.500 Wisatawan Kunjungi KBS Saat Libur Lebaran, Target 100 Ribu Pengunjung

    6 April 2025

    Mojotirto Festival 2025, Momentum Refleksi dan Pelestarian Air di Mojokerto

    23 March 2025

    ARTOTEL TS Suites Surabaya Gelar Earth Hour 2025, Matikan Lampu Satu Jam untuk Bumi

    22 March 2025

    Sambut Ramadan, Pemkot Surabaya Hiasi Kota dengan Ornamen Bernuansa Timur Tengah

    3 March 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
    • Tentang Kami
    • Iklan
    • Komunitas
    • Video
    • Surabaya
    • Indonesia
    • Kontak
    • Arsip
    © 2025 eastjavatraveler.com | stunning east java

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.