Gelar Seni Budaya Daerah Jawa Timur 2012 di Gedung Cak Durasim, Taman Budaya Jawa Timur (TBJT) ini menampilkan potensi Kabupaten Tulungagung,dengan tema “Cahya Gumebyar Bumi Lawadan”. Bumi lawadan adalah julukan bagi Kabupaten Tulungagung yang berasal dari nama sebuah prasasti Lawadan yang merupakan cikal bakal sejarah kabupaten Tulungagung.
Begitu memasuki area Taman Budaya pada 14 September sampai dengan 16 September 2012 lalu, alunan gamelan dan suara syahdu para sinden menyambut dengan ramah, memandu jiwa serasa berada di Kabupaten Tulungagung. Suasana khas ini makin diperkaya dengan sederet angkringan dan kios yang berjajar menjajakan makanan dan cinderamata khas Tulungagung,seperti pecel punten,kopi ijo,lodho ayam,sompil,dan sebagainya.
Pagelaran budaya yang bertujuan untuk promosi dan unjuk kreasi seni budaya kabupaten/kota di Jawa Timur ini berhasil memboyong para budayawan Tulungagung untuk memperkenalkan budayanya antara lain, Tari Arak-arakan,Pagelaran Jaranan Santherewe,Pagelaran wayang kulit semalam suntuk oleh Ki M.pamungkas Prasetyo Bayu Aji Nugroho dengan lakon “wiratha parwa”,sajian musik campursari Tulungagung,dan lain sebagainya. Pagelaran budaya kali ini semakin menarik karena adanya beberapa acara tambahan seperti Lomba mewarnai,senam aerobik,makan aneka kuliner gratis,dan undian door prize.
Bukan hanya pengunjung dari Surabaya saja yang ramai berdatangan untuk mengabadikan momen kali ini, turis mancanegarapun tak mau kalah bahkan lebih heboh untuk tidak melewatkan acara gelar budaya jawa timur pada kesempatan ini. Bayu Kriswantoro,Staf Dinas Budaya dan Pariwisata Kabupaten Tulungagung menyatakan “Tulungagung itu sangan kaya akan budaya dan pariwisatanya,bahkan pantainya lebih indah ketimbang pantai di Bali. Oleh karena itu sayang apabila dilewatkan,harapan kami setelah acara ini masyarakat Indonesia ataupun luar Indonesia akan beramai-ramai berkunjung ke Tulungagung”.
Pagelaran Budaya seperti ini akan digelar secara periodik oleh UPT Taman Budaya Jawa Timur setiap bulannya dengan kabupaten-kabupaten yang berbeda secara bergilir. Dan kabupaten Ponorogo mendapat giliran setelah kabupaten Tulungagung yakni pada 12,13 dan 14 Oktober 2012.
naskah dan foto : nur afni