Memberdayakan masyarakat kampung dengan mengajari keterampilan membatik merupakan suatu hal mulia, apalagi bila warga tersebut tinggal di dalam wilayah kategori zona merah atau bisa disebut wilayah berpredikat kurang baik oleh masyarakat wilayah lain.
Penyuluhan dan workshop keterampilan membatik untuk warga itu dilakukan oleh salah satu penggiat seni asal Kota Surabaya, yakni Kokok sapaan akrabnya. Pria yang lahir di Banyu Urip Wetan ini memberdayakan masyarakat di tempat kelahirannya dengan mengajari cara membatik. “Kawasan Banyu Urip ini kan terkenal sebagai Zona Merah, karena kampungnya terletak di kawasan prostitusi, makanya saya ingin mengajari mereka keterampilan agar tidak terus menerus menjadi seperti itu nantinya,” ujar Kokok.
Selain mempunyai misi untuk mengentaskan para pramuria, dia juga mendirikan sebuah kampung batik yang diberi nama Kampung Batik Banyu Urip Wetan yang bertempat di Banyu Urip Wetan 5 nomor 4, Surabaya. Sebagai langkah awal, penyuluhan yang digelar pada Minggu (20/05/2012) kemarin diikuti oleh ibu-ibu PKK Banyu Urip Wetan dan anak – anak di wilayah tersebut. Setelah diberikan workshop membatik dan praktek langsung menggunakan canting, karya dari para warga Banyu Urip Wetan ini akan dipilih dan dipajang di tempat workshop tersebut. naskah dan foto : frannoto