Mengenang kembali sejarah Kota Surabaya di masa lalu selalu menjadi daya tarik tersendiri bagi penikmat dan pecinta Kota Pahlawan ini. Kawasan Surabaya Utara yang terkenal sebagai pusat perniagaan di kota Surabaya. Banyak bangunan yang berdiri difungsikan menjadi firma atau perusahaan yang bergerak di bidang usaha seperti perkebunan dan perdagangan.
Industri yang berdiri tersebut berskala perusahaan maupun keluarga. Beberapa industri lawas ini juga masih beroperasi hingga kini, meski telah berusia lebih dari setengah abad, namun roda produksiya masih dapat dinikmati. Untuk mengetahui lebih jauh mengenai sejarah pendirian pabrik serta melihat lebih dekat proses pembuatan produk yang dihasilkan, House of Sampoerna (HoS) melalui program tematik Surabaya Heritage Track (SHT) bernama Oude Fabriek Track, tur tematik ini mengajak tracker mengunjungi industri-industri yang berlokasi di kawasan Surabaya Utara setiap hari Selasa hingga Kamis, pukul 09:00 – 10:30 selama bulan Desember 2011.
Salah satu lokasi yang akan dikunjungi adalah pabrik Siropen Telasih yaitu pabrik sirup pertama di Indonesia ini didirikan pada tahun 1923 oleh JC Van Drongelen. Terkait sejarah kepemilikan, pabrik Siropen Telasih acapkali mengalami perpindahan kepemilikan. Di tahun 1942, pabrik ini diambil alih oleh Jepang dan kemudian dikuasai oleh Belanda saat berakhirnya pendudukan Jepang di Indonesia. Saat pemerintah menerapkan program nasionalisasi di tahun 1958, pabrik ‘Siropen Telasih’ diambil alih oleh pemerintah Indonesia. Pabrik ini lantas diserahkan kepada Perusahaan Industri Daerah Makanan dan Minuman pada tahun 1962 yang selanjutnya dilebur menjadi PD Aneka Pangan di tahun 1985. Kini, pabrik sirup berbahan gula asli tersebut resmi bergabung dengan PT Pabrik Es Wira Jatim pada tahun 2002.
Setelah itu, tracker mengunjungi pabrik Kecap Cap Jeruk Pecel Tulen yang didirikan oleh Hwan Kieng Hien dan istrinya pada tahun 1937, usaha kecap ini semakin berkembang semenjak dikelola oleh generasi kedua, yakni Hwan Hong Piek dan Hwan Hong Poen. Generasi kedua inilah yang mempelopori pemberian tagline pada botol kecap dan kini menjadi ciri khas dari Kecap Cap Jeruk Pecel Tulen. Kini, usaha kecap ini ditangani oleh Handoko selaku generasi ke-3 dengan tetap mempertahankan resep serta bahan baku yang sama dari masa ke masa.
Berikutnya, tracker juga diajak mengunjungi pabrik mie dan misua Marga Mulya yang telah berdiri sejak tahun 1948. Misua adalah sejenis mie tipis yang berasal dari Fujian dan terbuat dari tepung sagu. Berbeda dengan mie, misua memiliki tekstur yang lebih halus dan lembut saat dikonsumsi. Dipercaya sebagai perlambang panjang umur, misua menjadi makanan istimewa warisan leluhur masyarakat Tionghoa yang selalu disajikan saat perayaan-perayaan tertentu.
Tur tematik SHT ini diselenggarakan secara berkelanjutan pada periode-periode tertentu, untuk memperkenalkan tempat-tempat menarik dan memiliki nilai sejarah di Surabaya serta destinasi yang layak dikunjungi oleh para wisatawan domestik ataupun mancanegara. *HoS