Keunikan Batik Jawa Timur memang tak pernah habis untuk dinikmati. Mahakarya anak bangsa tersebut menjadi salah satu kekeayaan daerah yang mempunyai cita rasa seni yang tinggi.
Untuk mendukung pelestarian batik sebagai warisan budaya bangsa, House of sampoerna bekerjasama dengan Komunitas Batik Jawa Timur di Surabaya (KIBAS) kembali menggelar pameran batik jawa timur.
Pameran tersebut bertajuk Batik Jawa Timur Berfilosofi. Pameran tersebut akan berlangsung pada tanggal 16 September hingga 9 Oktober mendatang. Sekitar 50 batik baik batik baru maupun batik yang sudah berumur 30-70 tahun dipamerkan disini.
Daerah asal batik pun beragam mulai dari Mojokerto, Tanjung Bumi, Pamekasan, Tulungagung, Surabaya hingga Sidoarjo. Meski berasal dari daerah yang berbeda, batik tersebut tetap menunjukkan karakteristik batik khas Jawa Timur, yakni berwarna cerah dan bersifat naturalis.
Dari motif yang dimiliki, adanya nilai historis dan filosofis sendiri yang terkandung dalam motif batik, membuat batik digunakan dalam berbagai ritual tertentu, seperti lamaran, pernikahan, kelahiran, dan kematian. Misalnya, motif batik mahkota yang menjadi ciri dari batik sekardangan, Sidoarjo. Batik yang digunakan untuk lamaran ini memilikimotif yang terkenal dan telah dipatenkan oleh Pemkab Sidoarjo sebagai salah satu motif khas daerah Sidoarjo.
Dalam press conference pameran tersebut, diperkenalkan juga sebuah canting elektrik, yaitu sebuah canting yang digunakan untuk membatik dengan menggunakan tenaga listrik. Lintu Tulistyantoro selaku ketua KIBAS menjelaskan, canting elektrik ini merupakan inovasi baru. Bentuk dari canting elektrik ini sendiri terbuat dari bambu. Seperti halnya dari canting batik biasa, canting elektrik tak perlu menggunakan kompor untuk memanaskan malam untuk membatik, karena didalamnya sudah ada malam yang dilelehkan dengan tenaga panas yang dialiri listrik. (frannoto)