Dalam rangka memperingati hari bebas asap rokok internasional, Surabaya Plaza Hotel (SPH) mengadakan lomba Plazmokefree Award atau singkatan dari Plaza Hotel Smoke Free.
Acara yang dihelat mulai 2 Mei sampai 31 Mei 2011 ini ditujukan kepada seseorang yang telah berhasil menciptakan lingkungan bebas rokok. Adapun kriteria yang akan dinilai oleh dewan juri yang terdiri dari SALBR (Sentra Advokasi Lingkungan Bebas Rokok), PERKI (Persatuan Kardiovaskuler Indonesia) dan Surabaya Plaza Hotel adalah, WNI, tidak merokok, pekerjaan unik terutama berkaitan dengan gerakan no smoking, berdedikasi tinggi, usia minimal 18 tahun serta mempunyai visi dan misi yang jelas.
“ Bagi yang berminat silahkan segera hubungi kami untuk mencari informasi lebih lanjut” ujar Tri Wahyu Utami, Resident Manager SPH. Sementara salah satu dewan juri Plazmokefree Award DR.dr Imam S. Mochny, MPH menyatakan dengan diselenggarakan acara ini merupakan wujud menyadarkan masyarakat tentang bagaimana pentingnya berhenti merokok.
Sebab kata Imam, dengan merokok sama sekali tidak ada manfaatnya. Yang ada akibat dari merokok tersebut, selain dampak kesehatan, merokok juga bisa menghancurkan keluarga, teman, saudara dan lingkungan.
Untuk berhenti merokok sendiri lanjut Imam, memang tidak bisa dilakukan secara mendadak. Butuh waktu untuk menghilangkan kebiasaan merokok, terlebih lagi bagi mereka yang sudah mencandu. “ Namun yang paling penting adalah harus ada ada niat tidak merokok, dan salurkan pikiran merokok ke yang lain,” ungkapnya.
Dari study yang ia lakukan, Imam memperoleh data bahwa dari 70-80 persen jumlah perokok di Indonesia hampir 50 persen sudah menderita kanker paru-paru dan 70 persen adalah orang misikin dan petani tembakau.
“Pemerintah sendiri juga harus tegas, kita bisa melihat bagaimana perusahaan rokok di Indinesia berkembang begitu pesat. Dan apabila melakukan pelanggaran seperti yang tertuang dalam Perda, juga tidak ada tindakan yang tegas,” ucapnya. ci